Satu Peleton Pasukan Kawal Pembangunan Jalur Alternatif Tambang Pasir


LUMAJANG (wartamerdeka.info)  - Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban menjamin keamanan selama berlangsungnya pembangunan jalur alternatif bagi truk-truk berukuran besar pengangkut galian pasir di wilayah itu. Pembangunan jalur alternatif sepanjang 8 kilometer itu dijadwalkan selesai dalam rentang waktu 3 minggu ke depan.

Hal itu disampaikan Arsal setelah jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kabupaten Lumajang, turun langsung ke lapangan untuk meredam amarah warga terkait dampak negatif lalu lalang kendaraan truk-truk berukuran besar yang mengangkut galian pasir di wilayah tersebut.

Situasi ini merupakan puncak kekesalan warga setelah konflik horizontal terkait pencemaran lingkungan yang terjadi sebelumnya, sempat redup. Situasi sedikit memanas lagi dikarenakan terlalu banyaknya dampak negatif yang diderita warga, seperti penumpukan kendaraan akibat macet menyebabkan polusi udara dan membahayakan kesehatan warga.

Warga marah disebabkan kerusakan lingkungan tempat tinggal mereka yang semakin parah sejak truk-truk pasir melintasi wilayah hunian mereka setiap hari.

Kapolres Lumajang AKBP Arsal Sabhan saat meninjau jalur jalan alternatif pengangkut pasir

Tak kurang, Bupati Lumajang, Kapolres Lumajang dan Dandim 0821 turun ke lapangan menenangkan emosi warganya. "Warga sekalian dimohon bersabar. Jalan sejauh 8 Km sedang dikerjakan dan sudah berjalan 4,5 km dan kurang 3,5 km lagi. Setelah ini warga sekalian selamanya tidak akan terganggu oleh kegiatan penambangan," terang Bupati Kabupaten Lumajang, Cak Thoriq menenangkan warga sebagaimana rilis yang diterima pada Minggu (20/1/2019).

Setelah menemui warganya, rombongan pejabat Forkopimda Lumajang menyusuri jalur alternatif yang telah digadang-gadang sebagai rute bagi aktifitas penambangan pasir yang jauh dari pemukiman warga. Bupati menekankan agar pembangunan segera diselesaikan dalam jangka waktu kurang lebih 3 minggu.

Adapun konsep pembangunannya dilakukan dengan membagi tugas para pemilik tambang untuk membuat jalur alternatif tersebut karena akan menjadi jalan untuk mereka sendiri nantinya.

Ada beberapa pengusaha tambang yang andil dalam pembangunan jalan yang menembus di dua kecamatan tersebut, yaitu dari Kecamatan Candipuro  PT. LJS, PT. Mutiara Pasir, CV. Mubarak, PT Pasir Indo Perkasa dan dari Kecamatan Candipuro yaitu CV Saman Hudi, PT. Uniagri Prima Teknindo, CV Giman, PT. Lumajang Jaya Sejahtera, KPP. Morodadai.

Adapun rute yang dilalui untuk jalur alternatif melewati dua kecamatan yaitu melalui Desa Jarit Sumberwuluh, Desa Jugosari, Desa Gondoruso, Desa Ringin Putih Jalur Lintas Selatan, Desa Bades dan Desa Bagu.

Jalur jalan alternatif ini  ditambahkan Kapolres Lumajang guna menghindari konflik horizontal antara penambang dengan warga di Dusun Uranggantung, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro.

Arsal menyebutkan, jalur ini nantinha akan menjadi jalur tetap dan jauh dari pemukiman warga. Sehingga kegiatan penambangan tidak memberikan dampak negatif pada warga sekitar karena armada truk pasir tidak melalui pemukiman warga.

"Semua permasalahan sudah kami carikan jalan keluarnya. Setelah jalan khusus armada pengangkut pasir selesa, maka warga disini juga akan merasakan dampak positifnya," ujar Arsal.

Arsal juga mengatakan pihaknya telah menyiapkan pasukan pengamanan untuk mengawal kelancaran pembangunan jalir alternatif tersebut. "Saya turunkan satu pleton anggota saya dari polres untuk pengamanan disini, saya warga bersabar sedikit. Karena tak lama lagi warga sekalian tidak akan terganggu oleh dampak kegiatan penambangan pasir," tegas Arsal.(Fer)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama