Dikabarkan Kritis Bahkan Meninggal, Pemimpin Korut Kim Jong-un Kembali Muncul ke Publik


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Dikabar dalam kondisi kritis bahkan meninggal dunia, Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut)  Kim Jong-un kembali tampil untuk pertama kalinya dalam pembukaan sebuah pabrik pupuk fosfat. Penampilannya ini merupakan yang pertama, sejak beredarnya spekulasi bahwa dirinya meninggal dunia akibat sakit jantung.

Laporan kantor berita Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA) Kim hadir dalam seromoni upacara pembukaan pabrik pada Jumat (1/5).

KCNA mencatat kehadirannya sontak mendapat sorakan dan sambutan hangat dari orang-orang yang ada di sana.

"Dalam kesempatan tersebut, Kim dengan penuh emosi mengatakan bahwa kakeknya Kim Il-sung dan ayahnya Kim Jong-il akan sangat senang jika mengetahui bahwa pabrik pupuk fosfat modern telah dibangun di Korea Utara," tulis KCNA seperti dilansir AFP.

Kabar kemunculannya ini sekaligus menepis rumor yang mengatakan jika ia kritis bahkan meninggal usai menjalani operasi jantung pada pertengahan April lalu.

Spekulasi terkait kondisi Kim bermula pada ketidakhadirannya pada perayaan ulang tahun mendiang kakeknya yang juga pendiri Korut, Kim Il-sung, pada 15 April lalu.

Namun karena ia tak muncul pada 15 April, media lalu mengeluarkan serangkaian spekulasi soal kesehatan Kim.

Ia terakhir terlihat di muka publik ketika memimpin rapat politbiru Partai Pekerja Korut pada 11 April. Sehari setelahnya, media pemerintah Korut melaporkan Kim memeriksa jet tempur di unit pertahanan udara.

Daily NK, outlet media online yang sebagian besar dijalankan oleh para pembelot Korea Utara, telah melaporkan Kim sedang menjalani perawatan setelah prosedur kardiovaskular di Hyangsan Medical Center.

Menteri Penyatuan Korea, Kim Yeon-chul menampik informasi yang menyatakan bahwa Kim Jong-un jatuh sakit lalu meninggal. Ia justru menganggap bahwa kabar simpang siur tersebut sebagai berita palsu. Pihak Korea Selatan mengatakan terus memantau kondisi Korea Utara dan tidak menemukan hal aneh terkait laporan tersebut.

"Kami punya kapasitas intelijen yang membuat kami bisa mengatakan dengan penuh percaya diri bahwa tidak ada tanda-tanda yang luar biasa di Korea Utara," kata Kim Yeon-chul seperti dikutip dari Yonhap News Agency, Rabu (29/4).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama