TASIKMALAYA (wartamerdeka.info) - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, akhirnya mengizinkan sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
Rencananya ini akan dilakukan mulai 26- 30 April untuk jenjang SD dan SMP, karena tanggal tersebut waktunya ujian. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan.
Tapi pihak sekolah juga harus tanggung jawab atas pengawasan prokesnya, karena tidak mau ada kejadian yang tidak diinginkan.
"Kami berpesan kepada kepala sekolah agar mengawasi dengan benar dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dan jika ada kejadian yang tidak diinginkan, kepala sekolah harus tanggung jawab termasuknya orang tua juga diminta tetap mengawasi anak-anaknya, tapi para orangtua tersebut, tidak boleh berada di sekolah," kata Muhammad Yusup, Rabu (21/4/2021).
Kata Yusup juga, bahwa selama ini orang tua siswa sangat menanti pembelajaran tatap muka, karena pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring dinilai kurang efektif dan banyak orang tua secara tak langsung dipaksa supaya menjadi guru bagi anak-anaknya.
"Untuk PTM di sekolah akan dilakukan selama lima hari dan untuk kelanjutannya sekarang ini masih menunggu arahan dari Gubernur Jabar. Namun sekolah harus memiliki pengawas internal terkait penerapan prokes termasuk proses siswa menuju sekolah dan pulang ke rumah harus diperhatikan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi mengatakan, hampir seluruh sekolah di Kota Tasikmalaya sudah persiapan untuk melaksanakan kegiatan di dalam kelas.
Karena sarana dan prasarana juga sudah disiapkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Hampir seluruh sekolah siap menggelar PTM.
"Sebenarnya, persiapan pemenuhan sarana dan prasarana prokes telah dilakukan sejak September2020, namun Covid-19 masih meningkat dan sekolah juga tidak mendapat izin dari Satgas Covid-19. Tapi sekarang 84 persen telah memenuhi syarat," demikian kata Budiaman Sanusi saat dikonfirmasi.(H.Adam)
