Terima Pengurus Koperasi UMKM Indonesia Sejahtera, Bamsoet Dorong Digitalisasi UMKM

JAKARTA (wartamerdeka.info) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung langkah Koperasi UMKM Indonesia Sejahtera yang digagas alumni Universitas Jayabaya membuat marketplace UMKMSejahtera.id. Kehadiran UMKMSejahtera.id akan membantu target pemerintahan Presiden Joko Widodo agar pada tahun 2024 nanti setidaknya sudah ada 30 juta UMKM yang terhubung dengan ekonomi digital

"Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada Maret 2021 mencatat, jumlah UMKM sudah mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun. UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja Indonesia, serta menghimpun 60,42 persen dari total investasi di Indonesia. Namun jumlah UMKM yang sudah terdigitalisasi, per November 2021, baru berjumlah 16,4 juta," ujar Bamsoet usai menerima pengurus Koperasi UMKM Indonesia Sejahtera, di Jakarta, Selasa (16/11/2021).

Pengurus Koperasi UMKM Indonesia Sejahtera yang hadir antara lain, Ketua Imlahyudin, Sekretaris Taryana, dan pengurus lainnya M. Gofur, Suzie Alancy Firman, dan Diaz.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, digitalisasi merupakan keharusan. Menjadikan UMKM tidak hanya mampu bertahan ditengah gempuran sistem ekonomi liberal, namun juga mampu meningkatkan kontribusi terhadap ekonomi Indonesia. 

"Berdasarkan proyeksi Google, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2025 bisa mencapai US$146 miliar. Besarnya jumlah tersebut harus dinikmati oleh UMKM. Pada tahun ini saja, nilai ekonomi digital Indonesia sudah mencapai US$70 miliar, tumbuh hingga 49 persen (year-on-year/YoY) dari capaian 2020 senilai US$47 miliar," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, tidak hanya menguasai pasar domestik, UMKM Indonesia melalui marketplace UMKMSejahtera.id juga harus bisa menembus pasar luar negeri. Mengingat kontribusi UMKM terhadap total ekspor masih kecil, yakni 14 persen. Kalah dibandingkan Singapura sebesar 41 persen, Thailand 29 persen, dan China 60 persen.

"Presiden Joko Widodo menargetkan pada tahun 2024, kontribusi UMKM dalam total ekspor bisa mencapai 21,6 persen. Sebagai langkah konkret mewujudkan target tersebut, pemerintah menaikan plafon KUR dari sebelumnya maksimum Rp 500 juta menjadi Rp 20 miliar, dan KUR tanpa agunan dari Rp 50 juta ke Rp 100 juta. Serta mendorong agar pinjaman UMKM segera mencapai 20 persen dari total pinjaman perbankan," pungkas Bamsoet. (R)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama