Didaulat Memberi Arahan Pada Konferkab PGRI, Hj Hasnah Syam Terharu Dan Meneteskan Air Mata

BARRU (wartamerdeka.info) - Suasana Konferensi Kerja Kabupaten (Konferkab)  Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Barru tiba-tiba menjadi hening ketika  Wakil Ketua I PW PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Dr. H. Abd. Halim Muharram M. Pd diluar agenda protokol mendaulat Ketua TP. PKK Kab Barru yang juga adalah Anggota DPR. RI Komisi IX Fraksi Nasdem sekaligus Bunda PAUD drg. Hj. Hasnah Syam MARS untuk naik mimbar memberikan arahan. 

"Konferkab I PGRI Barru ini terbilang istimewa karena turut dihadiri anggota DPR. RI. Untuk itu meski diluar agenda protokol, kami mohon perkenan Bu Dokter memberikan arahan, "ujar Halim disambut tepukan riuh peserta Konferkab di aula Dinas Pendidikan Barru, Ahad (13/2/2022).

Ibu Dokter sapaan akrab Hj. Hasnah Syam, dalam menyampaikan arahannya pun tidak seperti biasanya yang terlihat lepas dan enjoy. Kali ini isteri Bupati Barru Suardi Saleh itu,  mengawali sambutannya dengan suara terbatah-batah dan terharu bahkan sempat meneteskan air mata. 

Di hadapan para Guru, dirinya lebih banyak berbicara mengenai pengalaman peribadinya sebagai sosok yang lahir dari rahim seorang guru. 

"Saya ini dilahirkan,  diajarkan  sopan santun, dididik etika dan dibesarkan oleh seorang guru., sehingga saya paham bagaimana mulianya seorang guru," ujarnya dengan suara serak. 

Dia mengaku  tahu rasanya dan perjuangan seorang guru,makanya  sebagai manusia biasa, saya sangat sakit jika ada guru yang diperlakukan tidak adil. Itulah makanya  sedikit terharu dan bangga berada ditengah pahlawan tanpa tanda jasa itu. 

Dihadapan para peserta Konfercap, Ibu Dokter menyampaikan bahwa orang tuanya  berpesan kepada anaknya. Saya  (katanya mengulangi pesan orang tuanya) tidak mewariskan harta benda kepada kamu melainkan hanya  bisa mewariskan  pendidikan karena kelak pendidikan adalah kunci keberhasilan.

"Jika selama ini, saya sangat konsen memperhatikan dan banyak membantu pada sektor pendidikan khususnya di Kab. Barru, sebagai anggota DPR RI yang setiap saat saya terjun ke sekolah melihat langsung proses belajar mengajar. Meski itu bukan tugas Komisi saya di DPR. RI,  tapi itu adalah panggilan jiwa karena bagi saya pendidikan adalah harga mati, " terangnya. 

Selain itu Bu Dokter, meminta kepada para guru, agar mengajarkan nilai-nilai budaya leluhur kita sebagai orang Bugis-Makassar, meski itu tidak ada dalam kurikulum. Sebutlah misalnya budaya sipakatau, sipakainge, sipakelebbi, yang saat ini mulai tergerus oleh budaya luar yang  sudah masuk di lingkaran pendidikan anak kita melalui kemajuan teknologi. 

Untuk itu selain  orang tua,  maka gurulah yang sangat dibutuhkan perannya dalam menciptakan generasi cemerlang bagi masa depan anak-anak kita.

"Nilai nilai identitas budaya kita, juga sudah mulai tergerus oleh zaman seperti memegang teguh pada lima Akkatenningen (lima pegangan hidup), 1. Macca (pintar). 2. Malempu (jujur). 3. Magetteng (teguh pada pendirian). 4. Warani (berani). 5. Mappesona ri Puangnge (bertakwa kepada Allah SWT). Kesemuanya itu harus diajarkan kembali kepada anak-anak kita mulai tingkat PAUD," harap Hasnah Syam mengakhiri sambutannya. 

(syam)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama