Peran Pemerintah Tentang Pengembangan Perekonomian Dalam Prespektif Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan Islam

Oleh: Suci Ramadani

Ekonomi mempunyai peranan yang sangat urgen dalam kehidupan umat  manusia. Dalam pengembangannya dapat dilakukan dengan berbagai cara atau  sistem. Sistem ekonomi adalah istilah yang sudah tidak asing lagi. Setiap negara memiliki sistem ekonomi tersendiri. Penggunaan sistem ekonomi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari ideologi hingga struktur ekonomi.

Sistem ekonomi merupakan suatu alat yang digunakan oleh suatu negara untuk mengelola faktor ekonomi dan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya melalui unit dan lembaga-lembaga ekonomi guna untuk menghindari kekacauan di bidang ekonomi.

Bisa dikatakan, sistem ekonomi yaitu susunan unsur-unsur ekonomi yang saling berhubungan dan bekerja untuk memecahkan masalah ekonomi serta mencapai tujuan tertentu.

Kapitalisme merupakan sistem perekonomian yang menekankan peran 

Capital atau modal. Termasuk di dalamnya barang-barang yang digunakan dalam 

produksi barang, merkantilis merupakan model kebijakan ekonomi dengan  campur tangan pemerintah yang dominan, proteksionisme serta politik kolonial,  ditujukan dengan neraca perdagangan luar negeri yang menguntungkan.  Kebijakan ekonomi lebih bersifat makro. Hal ini, berhubungan dengan tujuan proteksi industri di dalam negeri, dan menjaga rencana perdagangan yang menguntungkan.

Dalam sistem ekonomi kapitalis atau liberal, yang sangat berperan adalah  individu, bukan pemerintah. Pihak Pemerintah memberikan kebebasan kepada  para pemodal untuk mengembangkan usahanya. Mereka dapat menguasai dan  memajukan berbagai aspek ekonomi. Pembangunan sarana jalan, transportasi,  berbagai gedung pemerintah dan usaha lainnya ditanangi oleh pihak swasta.  Pemerintah tugasnya membuat regulasi untuk membayar pajak yang besar. Hasil  dari pajak itulah digunakan untuk mensejahterakan rakyatnya. Biaya pendidikan, kesehatan, memelihara fakir dan miskin orang-orang jompo dan anak-anak jalanan, semuanya ditanggung oleh pemerintah yang diambil dari pungutan pajak dari pihak swasta. 

Sistem ekonomi sosialis yaitu suatu sistem ekonomi dengan  kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih  baik dan sistem ini, memberikan otoritas demokratisasi terpusat. Sistem Sosialis  berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai berlandaskan pada kemakmuran bersama. konsep ekonomi sosialis, sumber kekayaan itu sangat langka. Dia harus diperoleh lewat pemberdayaan tenaga kerja (buruh), di semua bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya. Dalam sistem Sosialis, semua Bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh Negara.

Sistem ekonomi Islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah. Yangmerupakan bangunan perekonomian yang didirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan masa. Agama Islam, mempunyai konsep yang berbeda tentang kekayaan.   

Menurut Islam, semua kekayaan di dunia ini adalah milik Allah SWT. Kekayaan  itu dititipkan kepada kita, dan segala yang kita miliki harus didapatkan dengan cara yang halal dan tidak boleh dengan cara yang haram. 

Dalam Q. S Albaqarah ayat 188

"Artinya: Dan janganlah sebgian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui."

Sistem ekonomi Islam berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang  menganut faham lassez faire. Dalam Islam, pemerintah harus mengatur arus  produksi dan distribusi, khususnya mencegah terjadinya kecendrungan dan praktek  monopolistik.

Daftar Pustaka

Teori Merkantilisme http://id.wikipedia.org/wiki/Merkantilisme

Manan, Teori dan Praktik Ekonomi Islam, 1992,hlm.19.

(Penulis adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama