Konco Seperjuangan Itu Telah Pergi

Oleh: Djohermansyah Djohan

(Guru Besar IPDN, Deputi Politik Set Wapres RI 2005-2010)

Malang tak dapat ditolak. Mujur tak dapat diraih. Telah wafat  di Kuala Lumpur Malaysia Prof Dr. H. Azyumardi Azra, M.Phil., MA., CBE karena sakit mendadak saat hendak menghadiri suatu konferensi internasional di sana. Innalillahi wainnailahi ra'jiun. Semoga almarhum husnul khotimah.

Beliau konco seperjuangan saya ketika sama-sama bekerja di Kantor Wakil Presiden RI belasan tahun lalu.

Beliau menjabat Deputi Kesra, dan saya menjadi Deputi Politik. 

Wapres-nya kala itu dipegang oleh Pak Jusuf Kala (JK).

Kami kerap runtang runtung ke sana ke mari hingga ke manca negara mendampingi Wapres JK yang energik dan saling dukung dalam menjalankan tugas. Koodinasi yang di kantor-kantor pemerintah suka ribet, tidak berlaku di kantor kami. Kalau ada hal yang pelik sekali biasanya kami selesaikan dengan makan siang di resto Padang. Perut kenyang, urusanpun beres.

Mungkin karena sama-sama orang Kampus, sama-sama orang Minang, dan sebaya pula kami cocok dan sejak itu menjadi sahabat walaupun sudah tak bekerja lagi di kantor Wapres.

Kalau ada tulisan beliau di koran, atau wawancaranya di televisi, atau buku baru, saya selalu dikiriminya. Begitu pula halnya dengan saya. Kami kerap berbagi pandangan soal bagaimana memajukan pemerintahan dan politik di negeri ini, termasuk Sumatera Barat kampuang kami "nan jauh di mato".

Kalau ada acara webinar terkait pemerintahan dan demokrasi lokal yang digelar di Institut Otonomi Daerah (i-Otda), di mana saya menjadi foundernya, beliau sering kami daulat menjadi nara sumber. "Saya sudah catat di buku agenda ya Pak Djo", ujarnya. Karena pandemi Covid 19, dia selalu minta secara daring. 

Begitu pula kalau beliau - yang kemudian menjadi  staf Khusus Wapres JK pada periode kedua sementara saya sudah pindah ke Kemendagri menjadi Dirjen Otda- meminta saya sebagai pembicara, selalu saya luangkan waktu untuk hadir meskipun ke luar kota. Biasanya habis acara, kami suka cari makan enak. 

Empat hari lalu 14 September saya dan almarhum masih bertukar kabar. Saya infokan via WA, saya mau tampil live di Metro TV soal calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI pengganti Anies Baswedan. Dia langsung respon akan menonton, dan sampaikan bahwa posisinya lagi di Padang tugas Dewan Pers, antara lain berjumpa, Kapolda Irjen Polisi Teddy Minahasa dan Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi.

Sambil menginfokan pula kepada saya, bahwa otonomi daerah di ranah Minang kurang bergairah, gara-gara de-otonomisasi. Saya pun spontan membalas dengan mengemukakan resep-resep perbaikan otonomi daerah untuk pasca pemilu 2024 nanti.

Rupanya sehabis dari Padang beliau terbang ke Kuala Lumpur, tempat di mana ia menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Selamat jalan sahabatku Azyumardi, insya Allah kebaikanmu yang tak putus-putus hingga akhir hayat akan berbuah surga Firdaus.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama