Jajat Sudrajat, Peserta Tertua MTQ VI Korpri: Ikut MTQ Pengalaman Sangat Menyenangkan, Sarat Nilai Spiritual

PADANG (wartamerdeka.info) - Pernyataan Ketua Umum Korpri Nasional Zudan Arif Fakrulloh bahwa MTQ VI Korpri Nasional di Padang diikuti lebih banyak kafilah dibanding sebelumnya ternyata benar adanya.

Salah satu kafilah yang ikut untuk pertama kali ajang MTQ Korpri di Padang, Sumatera Barat adalah Kementerian Sekretariat Negara. Kemensetneg mengirimkan 4 peserta dan 6 pendamping alias tim official. Semuanya laki-laki untuk Cabang Tilawah, Murottal Quran, Kaligrafi Digital Kontemporer, dan cabang Khutbah Jumat. 

Nah, Jajat Sudrajat yang sehari-hari menjabat Kabag Perlengkapan dan Layanan Pengadaan Kemensetneg menjadi peserta cabang Khutbah Jumat. Pria kelahiran Sukabumi, 12 Agustus 1965, tercatat sebagai peserta paling sepuh dengan usia 57 tahun, dan sebentar lagi memasuki usia pensiun.

"Ini pengalaman yang sangat berharga sekaligus menyenangkan, karena nilai-nilai spritualnya sangat tinggi. Terutama kaitannya dengan pembinaan SDM," tutur Jajat saat dihubungi via telepon.

Sebulan sebelum acara, ketika diminta kesediaan oleh Pengurus Korpri Kemensetneg sebagai peserta MTQ ke-6 di Padang, Jajat lah yang pertama yang mengacungkan tangan. 

"Saya ikut bukan mencari juara, karena sejalan dengan usia saya tinggal satu tahun lagi menjelang pensiun. Saya ingin menutup kegiatan kedinasan dengan sesuatu yang monumental bagi saya," katanya yang pernah juara MTQ skala kewedanaan sejak masih duduk di bangku SMP. 

Jajat mengatakan, kegiatan MTQ Korpri di Padang sangat bermanfaat bagi dirinya. Sebab banyak menambah ilmu, pengalaman, serta wawasan yang bisa ditularkan di lingkup ASN Kemensetneg ke depan. 

Sehari-hari, Jajat sering menjadi khatib Jumat di lingkungan kantor maupun tempat tinggalnya di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.

"Kadang saya bergantian dengan Pengurus Masjid Baiturahim di komplek Istana Negara untuk mengisi khutbah Jumat," ungkap Jajat yang tengah merintis menerbitkan buku tentang Khutbah Jumat. 

"Sehingga pas saya pensiun buku itu harus sudah terbit," imbuhnya.

Ternyata ikut MTQ Korpri bukanlah hal yang mudah bagi peserta nomor KJ 018 ini. "Rasa nervous sempat muncul, sampai saya salah baca ayat. Mungkin karena faktor 'U' jadi cepat lupa," ujarnya terbahak.

Dirinya juga mengenang, kelebihan waktu 2 menit dari ketentuan panitia. "Saya tidak bisa pas 12 menit. Ternyata sampai 14 menit. Dengan kondisi seperti ini, untuk tarikan nafas saja kan beda dengan yang muda," kata Jajat terus terang.

Mungkin juga lantaran dikondisikan sedemikian rupa dengan waktu terbatas harus menyampaikan materi yang terbaik.

Namun Jajat mengaku salut dengan potensi peserta ASN milenial yang luar biasa. "Untuk cabang khutbah Jumat saya ikuti mereka itu hebat-hebat semuanya. Tentu saja dewan hakimnya lebih hebat lagi," katanya.

Dirinya juga salut dengan kesigapan kantor Kemensetneg yang begitu respek dan mendukung kafilah ini dengan sebaik-baiknya. 

"Pimpinan saya menyampaikan jangan pikirkan soal juara. Ikut saja sudah sesuatu yang menggembirakan, bendera Setneg sudah berkibar di arena MTQ itu sudah syukur alhamdulillah," kata Jajat 

Jajat menambahkan, niatnya ikut MTQ Korpri hanya ingin mencari ridha Allah. 

"Apalagi Ketum Korpri Nasional Prof Zudan Arif Fakrulloh berpesan bahwa MTQ Korpri Nasional adalah kegiatan syiar dan dakwah," pungkas Jajat Sudrajat. (A)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama