Konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional Ditinjau dari Filosofi Ki Hajar Dewantara

Oleh : Hidayat, S.Pd., M.Pd

Kepala UPTD SMKN 1 Tapalang Kabupaten Mamuju ProvinsiSulawesi Barat. 

Visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebhinekaan global. 

Program SMKN 1 Tapalang mengutip katalis perwujudan visi Pendidikan Indonesia melalui transformasi SMK. Dalam aspek Kepemimpinan Sekolah, secara bertahap, diharapkan Kepala Sekolah secara kreatif memiliki kepemimpinan pembelajaran serta dapat melakukan pengembangan diri dan orang lain. Salah satu intervensi dan pondasi program SMK Pusat Keunggulan kedua adalah menyelenggarakan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan karakter yang sesuai nilai-nilai Pancasila dan penguatan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Untuk itu, pengembangan dan penguatan karakter dalam nilai-nilai Pancasila dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, dengan merefleksikan pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai berikut :

“Maksud pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.” 

“Dasar pendidikan adalah pendidikan budi pekerti. Pembelajaran budi pekerti adalah pembelajaran tentang jiwa manusia secara holistik. Budi adalah cipta (pikiran), rasa, dan karsa(kemauan) dan pekerti adalah tenaga/raga. Pembelajaran budi pekerti memungkinkan peserta didik melakukan olah pikir (menajamkan pikiran), olah rasa (memperhalus rasa), olah karsa (memperkuat kemauan/motivasi) dan olah raga (menyehatkan jasmani).” 

Sebagai catatan akhir : Kedua kutipan Ki Hajar Dewantara di atas mengingatkan kepada kita semua bahwa upaya penguatan karakter yang sesuai nilai-nilai Pancasila haruslah memperhatikan : 

1. Peran pendidik sebagai pamong yang menuntun. 

2. Kekuatan kodrat anak sebagai dasar dalam memperbaiki laku mereka. 

3. Keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia dan anggota masyarakat sebagai tujuan segala ikhtiar dan upaya yang dilakukan (well-being sebagai makhluk sosial dan pribadi) 

4. Peserta Didik mengalami proses pembelajaran yang menstimulasikan perhatian, rasa ingin tahu, penalaran, mengambil makna, menghasilkan aksi/tindakan nyata.


1. Referensi  :

Kemendikbudristek RI : "Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan Pembelajaran untuk Kepala Sekolah" 2023;

2. Sjahrir Tamsi : Momentum Hardiknas, Mengenang Ki Hajar Dewantara Sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Wartamerdeka.Info. 2023.

3. Sjahrir Tamsi : Momen HGN 25 November 2023, Refleksi Dalam Dunia Pendidikan. Wartamerdeka.Info. 2023.

Editor : Sajahrir Tamsi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama