Oleh : W. Masykar
Pengundian nomor urut telah selesai. Paslon Abdul Gofur - Firosya Salati (Bagus) nomor urut 01 dan paslon Yuhronur Efendi - Dirham Akbar Aksara (Yes-Dirham) di nomor urut 02. Secara sosio psikologis, biasanya pada kontestasi apapun, apalagi pada kontestasi pemilu/pilkada paslon mendapatkan nomor urut 02 akan nampak lebih sumringah dan merasa semuanya akan berjalan everything is running well.
Lihat saja, pasca pengundian di kantor KPUD Lamongan, pasangan Yes-Dirham nampak ceria. Lantas benarkah, paslon yang tidak mendapatkan nomor urut 02 dianggap tidak memiliki kans untuk memenangkan kontestasi?
Pada tataran tertentu, ada sekelompok masyakarat yang masih mempercayai kekuatan magis nomor sebagai pembawa keberuntungan. Nomor tertentu masih dinilai memiliki energi bahkan menarik energi positif.
Pada konteks kontestasi, nomor urut berapapun memiliki kans yang sama sehingga paslon yang tidak mendapatkan nomor urut 2 atau 02 tidak lantas berkecil hati. Sebaliknya, harus semakin bangkit dan memperlihatkan seluruh kemampuan dan strateginya untuk bisa memenangkan kontestasi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Apalagi, dari peta pengamatan penulis dan ditopang dengan berbagai referensi yang ada, dari dua paslon yang meramaikan kontestasi pilkada Lamongan, kedua paslon masih memiliki bobot peluang yang sama. Belum ada satu paslon yang bisa diklaim atau mengklaim sebagai yang terkuat. Meskipun, dalam sejumlah survey pasangan incumbent nampak lebih tinggi elektabilitasnya. Karena bagaimanapun paslon incumbent sangat banyak diuntungkan dari semua aspek.
Berbeda dengan paslon pendatang, selain tidak memiliki cukup akses di sektor birokrasi dan semua perangkatnya, pemanfaatan fasum pun akan selalu banyak mendapat sorotan. (Bersambung)