Menyalakan Api Cita di Mata Pemuda: Sehari Bersama Bupati Barru dan Taruna Bhakti Pertiwi


Kabupaten Barru tak hanya disibukan dengan rutinitas belajar-mengajar tetapi juga adanya atmosfir yang berbeda di SMA Negeri 1 hingga SMA Negeri 4 dan SMA Negeri 6 pada Senin (28/7/2025). 

Saat itu, tidak hanya karena barisan siswa yang berpakaian apik dan deretan kursi kehormatan di aula sekolah, tetapi karena kehadiran sosok-sosok inspiratif: para taruna Akademi Kepolisian yang datang menyapa adik-adik calon penerus bangsa. Satu diantara Taruna Akpol tersebut, Muh. Alief Rahman Badwi, putra dari pasangan Andi Kartika Sari, Bupati Barru dan Muh. Yulianto Badwi, Anggota DPRD Kota Makassar. 


Dalam momen yang sarat semangat kebangsaan ini, Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, SH., M.Si., turut serta dalam Road Show Taruna Bhakti Pertiwi, sebuah agenda keliling inspiratif yang digelar oleh para taruna AKPOL dalam rangka menyambut 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Turut mendampingi Bupati, Kapolres Barru AKBP Ananda Fauzi Harahap, S.IK., MH, Pj. Sekda Barru Abubakar. S. Sos. M. Si. Kadis Pendidikan H. A. Adnan Azis, serta Ketua PMI Muh. Yulinto Badwi.

Dalam sambutannya di hadapan ratusan siswa, Bupati Andi Ina berbicara bukan hanya sebagai kepala daerah, tetapi sebagai seorang ibu yang menaruh harapan pada anak-anak muda Barru.


“Di tengah-tengah kita, hadir para taruna AKPOL yang telah membuktikan bahwa dengan disiplin, tekad, dan semangat kebangsaan, anak muda bisa menjadi garda terdepan negeri ini. Saya berharap kalian yang hadir hari ini bisa mengikuti jejak mereka", ujar Bupati penuh harap.

Bupati perempuan pertama di Bumi Colliq Pujie Barru ini menyebut bahwa generasi muda Barru adalah aset berharga bangsa, dan sudah saatnya mereka tampil menjawab panggilan pengabdian. 

"Kita tentunya membutuhkan anak-anak muda yang bukan hanya cerdas, tapi juga punya karakter kuat, disiplin, dan cinta tanah air. Program Taruna-Taruni Bhakti Pertiwi hadir untuk menanamkan nilai-nilai itu", ungkap Bupati Andi Ina dihadapan siswa. 

Dalam setiap sekolah yang dikunjungi, Bupati tidak hanya memberi arahan formal, tetapi juga membangun kedekatan emosional dengan para siswa. Suasana hangat terasa saat beliau mendengarkan curahan hati siswa, menjawab pertanyaan, bahkan memberi motivasi personal.

“Anak-anakku sekalian adalah calon pemimpin bangsa. Kita ingin Barru menjadi daerah yang maju, bukan hanya karena infrastrukturnya, tapi karena anak mudanya hebat-hebat. Mari kita bangun Barru dari sekolah-sekolah seperti ini", kata Bupati 

Barru yang dikenal sebagai pemimpin visioner dan dekat dengan kaum muda. “Kami punya mimpi besar, bagaimana melihat putra-putri terbaik Barru menjadi bagian dari institusi yang menjaga keamanan dan keutuhan Indonesia", katanya lagi. 

Antusiasme siswa pun terlihat saat sesi interaktif dimulai. Para taruna AKPOL berbagi cerita tentang suka duka menjalani pendidikan di akademi yang penuh disiplin itu. Tentang seleksi yang ketat, latihan fisik yang menantang, dan pelatihan mental yang membentuk karakter. Namun, semua itu mereka sampaikan dengan senyum dan semangat, menunjukkan bahwa semua bisa diraih asal ada tekad.

Kepala sekolah dari masing-masing SMA yang dikunjungi pun menyampaikan apresiasi yang tinggi. Salah satunya, Kepala SMAN 1 Barru, menyatakan:

“Kegiatan seperti ini memberi pencerahan. Anak-anak kami perlu sosok nyata, bukan sekadar cerita. Melihat langsung para taruna berbicara, mereka jadi tahu bahwa mimpi itu bisa diraih", sebutnya. 

Sesi tanya jawab pun menjadi bukti betapa kegiatan ini menyentuh hati. Tak sedikit siswa yang mengacungkan tangan, bertanya dengan mata berbinar. Tentang bagaimana mendaftar, bagaimana melatih fisik, hingga bagaimana tetap semangat saat gagal.

Road Show Taruna Bhakti Pertiwi bukan sekadar kegiatan sosialisasi. Ia menjadi cermin yang memantulkan gambaran masa depan. Ia menjadi lentera kecil yang menyalakan cita-cita dalam hati para siswa. Dan di tengah semangat kemerdekaan yang ke-80 ini, Barru kembali membuktikan bahwa generasi penerusnya siap menapaki jalan pengabdian.

Di bawah langit sekolah yang biru, dan di antara barisan siswa yang bersemangat, sebuah pesan tertanam kuat: Menjadi bagian dari solusi bukan soal asal-usul, tapi soal kemauan untuk menjawab panggilan pengabdian dan tentunya, kini saatnya Pemuda menjawab panggilan negara. (Syam M. Djafar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama