Cerita dari Run to Berru 2025: Langkah Hangat di Tengah Rintik Hujan


P
agi itu, langit Barru memayungi kota dengan awan kelabu. Gerimis lembut turun sejak subuh, membasahi jalanan dan menyisakan aroma tanah basah yang khas. 

Namun, suasana Taman Colliq Pujie justru berdenyut dengan energi. Musik pembuka, teriakan semangat, dan warna-warni kaus peserta menciptakan harmoni yang seakan mengalahkan dingin hujan.

Run to Berru 2025, kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Barru dan IKA SMANSA Makassar, menjadi titik temu ribuan orang yang datang dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan, bahkan ada yang menempuh perjalanan jauh dari Provinsi Banten.

Di garis start, Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari berdiri bersama Wakil Bupati Abustan A. Bintang, jajaran Forkopimda, dan ribuan  peserta lainnya tanpa jarak, tanpa sekat. Semua hadir sebagai pelari yang berbagi tujuan: menaklukkan lintasan, bukan lawan.

Dentang peluit start terdengar dan bendera start dikibaskan dan ratusan langkah mulai menapak di aspal yang basah. Rute 5 km dan 10 km membawa pelari melewati panorama khas Barru, pepohonan hijau yang menggantungkan butiran air hujan, rumah-rumah yang berdiri anggun di pinggir jalan, dan wajah-wajah warga yang setia memberi semangat di bawah payung. 

Ada anak-anak yang mengulurkan tangan untuk “tos”, ada pedagang kaki lima yang tersenyum melihat lapak mereka ramai, dan ada komunitas pelari yang tetap bercanda meski bajunya basah kuyup.

Bupati Andi Ina turut serta berlari di kategori 5K dengan tempo stabil melewati rute yang membelah kota. Sesekali ia menyapa peserta di sebelahnya, memberi semangat kepada pelari pemula, dan melambaikan tangan kepada warga. 

Di tengah rintik hujan, kebersamaan terasa lebih kental, setiap langkah seperti menghangatkan pagi yang dingin.

Di garis finish, senyum mengembang di banyak wajah. Medali finisher tergantung di leher para peserta, menjadi simbol kecil dari sebuah pencapaian besar: melawan rasa malas, melawan cuaca, dan melangkah bersama. Bupati perempuan pertama di Barru Andi Ina berhasil menuntaskan langkahnya hingga garis finish dengan catatan waktu 47 menit. Dirinya pun tersenyum lebat saat dikalungi medali finisher. 

"Ini momen membahagiakan bagi kami karena Barru kedatangan orang-orang hebat dari berbagai daerah. Semoga meninggalkan kesan positif dan menjadi agenda tahunan,” ujarnya.

Hujan yang sejak pagi mengiringi tak lagi terasa mengganggu, justru menjadi bagian dari cerita yang akan diingat. Hujan hari ini Barru membuktikan bahwa semangat dan kebersamaan lebih kuat dari cuaca. Hujan bukan penghalang, tetapi pengiring langkah kita menuju garis finish. 

"Terima kasih untuk semua peserta yang telah datang dan membawa energi positif untuk Barru. Mari kita jadikan ini awal dari tradisi yang terus menggerakkan hati dan raga kita bersama,” ujar Bupati dengan senyum hangat. (Syam M. Djafar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Adv.