“Negara seharusnya hadir melindungi rakyat. Tapi apa yang kita saksikan? Aparat justru melindas, pemerintah menutup mata, DPR diam membisu. Ini adalah cermin kepemimpinan yang tidak becus!” tegas Ryu.
Ryu menolak anggapan bahwa tragedi ini hanyalah kelalaian teknis. Menurutnya, aksi rakyat turun ke jalan lahir dari keresahan yang nyata terhadap kebijakan yang tidak berpihak.
“Aksi demo bukan tanpa alasan. Itu adalah jeritan perut yang lapar, hati yang kecewa. Tapi bukannya dijawab dengan dialog, justru dibalas dengan kekerasan. Maka tragedi ini adalah puncak dari kegagalan negara mendengar suara rakyat,” ujarnya.Ia menegaskan bahwa SEMMI Cabang Surabaya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Bahkan, Ryu mengingatkan bahwa jika pemerintah dan DPR tetap bungkam, maka gelombang massa akan semakin besar.
“Kami tegaskan: SEMMI akan terus berada di jalan kebenaran. Jangan pernah menganggap tragedi ini bisa dilupakan begitu saja. Jika negara tetap bungkam, ribuan kader dan massa SEMMI siap memenuhi jalanan Surabaya bahkan kota-kota lain untuk menuntut keadilan!” katanya dengan lantang.
SEMMI Surabaya menegaskan akan mengawal kasus ini tanpa kompromi. Bagi Ryu, tragedi ini harus menjadi titik balik, bukan sekadar catatan kelam yang dilupakan.
“Hari ini seorang ojol jadi korban, besok bisa siapa saja. Negara tidak boleh berdiri di atas darah rakyat kecil. Jika penguasa terus membungkam suara rakyat dengan ban dan kekerasan, maka jangan salahkan bila perlawanan rakyat semakin besar. SEMMI siap berada di garis depan!” pungkasnya.(Nob)