“Dalam kacamata ideologis kami, H.O.S. Tjokroaminoto mengajarkan bahwa perjuangan harus dilakukan dengan ilmu, akhlak, dan keberpihakan kepada rakyat kecil. Kami melihat Gubernur Jawa Timur telah menghadirkan program-program yang sejalan dengan semangat itu, seperti Jatim Cerdas, Jatim Berdaya hingga Jatim Tangguh, yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat bawah,” ujar Ketua SEMMI Jatim dalam keterangannya, Minggu(24/8).
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa program Jatim Cerdas telah membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat kurang mampu melalui bantuan beasiswa, penguatan sekolah vokasi, hingga revitalisasi sarana pendidikan di daerah terpencil. Sementara itu, program Jatim Berdaya berfokus pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui pelatihan UMKM, pemberdayaan petani dan nelayan, serta akses permodalan berbasis komunitas.
Adapun Jatim Tangguh menjadi simbol dari ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat Jawa Timur pasca pandemi, dengan penekanan pada pembangunan layanan kesehatan, kesiapsiagaan bencana, serta penguatan jaring pengaman sosial yang inklusif.
Ketua SEMMI Jatim menegaskan segala upaya provokatif yang mendorong aksi-aksi konfrontatif bukanlah jalan perjuangan yang sesuai dengan prinsip Cokroaminoto. SEMMI, lanjutnya, menolak segala bentuk agitasi politik yang menyesatkan dan hanya menciptakan kegaduhan tanpa menawarkan solusi nyata.
“Kami menghimbau seluruh elemen masyarakat, khususnya pemuda dan mahasiswa, agar tetap tenang, berpikir jernih, dan tidak terjebak dalam narasi-narasi yang hanya memanfaatkan emosi sesaat. Demokrasi harus dijalankan dengan etika dan tanggung jawab,” tegasnya.
SEMMI menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan pemerintah daerah secara kritis namun konstruktif. Sebagai organisasi kader yang mengusung semangat kebangsaan H.O.S. Tjokroaminoto, SEMMI mendorong kolaborasi antara masyarakat, pemuda, dan pemerintah demi mewujudkan Jawa Timur yang maju, adil, dan beradab. (Nob)