BARRU (wartamerdeka.info) — Wakil Bupati Barru Dr. Ir. Abustan Andi Bintang, M. Si menegaskan bahwa kesehatan dan pendidikan merupakan dua pilar utama dalam membangun masyarakat yang sejahtera.
Hal itu ditegaskan saat memimpin Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini, Upaya Preventif, dan Respon Penyakit yang diselenggarakan oleh Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Barru di Hotel D’Shining Takkalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Senin (15/12/2025).
"Pendidikan kesehatan memiliki peran strategis sebagai jembatan penghubung antara sektor kesehatan dan pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia", jelasnya.
Dikatakan Wakil Bupati, tantangan peningkatan derajat kesehatan masyarakat tidak hanya berasal dari keterbatasan program atau anggaran, tetapi juga dari sikap sebagian masyarakat yang belum sepenuhnya menerima rekomendasi kesehatan berbasis ilmiah.
Hal ini katanya, tercermin dari masih rendahnya minat vaksinasi, ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan saat wabah, serta maraknya ketidakpercayaan terhadap informasi kesehatan yang telah terbukti secara ilmiah.
“Kondisi ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga berisiko menimbulkan dampak yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Wakil Bupati.
Ia menekankan bahwa permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan hanya melalui pendekatan regulatif atau pemaksaan. Edukasi kesehatan harus disampaikan secara menarik, mudah dipahami, dan sesuai dengan konteks lokal, termasuk dengan melibatkan tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh dan tingkat kepercayaan tinggi di tengah masyarakat.
Wakil Bupati Barru juga menyoroti pola kerja sektor kesehatan yang dinilai masih bersifat insidental, yakni intensif pada kondisi tertentu seperti saat pandemi Covid-19. Menurutnya, program kesehatan seperti deteksi dini, vaksinasi, dan kunjungan rumah membutuhkan keberlanjutan serta koordinasi yang kuat antara Dinas Kesehatan, puskesmas, dan lintas sektor, termasuk sektor pendidikan dan ekonomi.
Ia menyatakan dukungannya terhadap rencana pengecekan langsung kondisi lapangan mulai Januari mendatang guna memastikan kesesuaian antara pelaksanaan program dan kebutuhan riil masyarakat.
“Kita tidak bisa hanya fokus pada satu program dan mengabaikan yang lain, karena seluruh program saling berkaitan dan berdampak satu sama lain,” tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kesehatan dan pendidikan merupakan variabel yang saling menguatkan dalam konteks ekonomi makro dan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat dengan pemahaman kesehatan yang baik dapat meminimalkan risiko jatuh miskin akibat penyakit berat, sementara tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan demi produktivitas jangka panjang.
Untuk itu, Wakil Bupati mendorong adanya kerja sama dengan perguruan tinggi lokal dalam mengintegrasikan pendidikan kesehatan.
Terkait pemanfaatan anggaran, seperti Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Dana Desa, Wakil Bupati menegaskan bahwa besarnya alokasi anggaran tidak serta-merta berdampak positif apabila tidak dikelola secara efektif.
Ia mencontohkan persoalan stunting yang justru masih mengalami peningkatan, meskipun telah dialokasikan anggaran khusus sebesar 10 persen serta pelaksanaan program rumah gizi selama 48 hari dengan pengantaran makanan setiap hari.
Sebelumnya, Ketua Panitia melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 42 peserta dari 12 UPT Puskesmas se-Kabupaten Barru, dengan dukungan penuh pimpinan daerah dan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Barru.
Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan evaluasi dan monitoring capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan, baik penyakit menular, penyakit tidak menular, surveilans, maupun program kesehatan lainnya.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk melakukan sinkronisasi dan koordinasi data serta program antara Dinas Kesehatan, puskesmas, dan lintas sektor, mengidentifikasi tantangan di lapangan, serta menyusun strategi, rekomendasi, dan rencana tindak lanjut guna peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Kegiatan ini juga difokuskan pada penguatan kapasitas dan peningkatan sinergi antara posyandu, pustu, puskesmas, dan Dinas Kesehatan, dengan melibatkan pemberdayaan masyarakat serta promosi gaya hidup sehat.
Diharapkan, melalui kegiatan ini, pemenuhan SPM kesehatan dapat tercapai sesuai target daerah dan selaras dengan program nasional, sekaligus meningkatkan efektivitas deteksi dini, upaya preventif, dan respon cepat terhadap permasalahan penyakit.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barru, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Barru, Kepala Subbag Program Dinas Kesehatan Kabupaten Barru atau yang mewakili, perwakilan Bidang Pelayanan Kesehatan, para Kepala UPT Puskesmas se-Kabupaten Barru, serta Kepala Tata Usaha UPT Puskesmas se-Kabupaten Barru. (Syamsu)

