Direktur RSUD Kab Bekasi Khawatir Kegiatan Prostitusi di Cibitung Ganggu Kenyamanan Pasien

BEKASI  -Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Bekasi, Suwarno mengaku khawatir apabila Gedung E1 dan E2 selesai dibangun, kenyamanan pasien justru akan terganggu. Pasalnya Rumah Sakit tersebut sangat berdekatan dengan Pasar dan lokasi Prostitusi, sehingga sering diganggu dengan kebisingan tempat hiburan dan bau sampah.
"Kalau sudah bau sepertinya bakalan seperti ini, karena penyebabnya saluran air yang tidak bagus dan ditambah lagi adanya tempat Lokalisasi yang setiap malam kebisingan,ini sangat mengganggu" ujarnya, kemarin.
Untuk mengantisipasi menurut Suwarno, dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan Satpol PP.pasalnya Gedung E1 akan digunakan untuk ruang Radiologi, kamar operasi sentral, ruang Apotek dan ruang ICU yang membutuhkan ketenangan dan kenyamanan.
Sedangkan gedung E2, akan digunakan untuk ruang perawatan dan kamar bagi pesien Jamkesda dan Jamkesmas,dengan kapasitas 250 tempat tidur.
Pembangunan gedung E1 yang menelan biaya Rp 85 milyar, diakui Suwarno mengalami keterlambatan,Pasalnya karena anggaran yang terbatas,sehingga pembangunanya disesuaikan dengan anggaran per tahunnya. " Dana pembanguna gedung ini memeng tidak sedikit," katanya.
Untuk pemasangan pondasi dan tiang pancang, menelan biaya Rp 17 milyar dan tahap selanjutnya menurut Suwarno,masih menunggu proses ternder dan sementara pembangunan gedung E2 akan menelan biaya Rp 45 milyar. (wartamerdeka.com/A-cing)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama