Linda Turci Pesilat Wanita Asal Italia, Tulis Buku Sejarah Golok Di Nusantara


DEPOK (wartamerdeka.info) - Enam belas tahun malang melintang di dunia persilatan, Linda Turci, pesilat wanita asal Torino Italia  akan menorehkan tinta emasnya dalam sejarah baru dunia Seni Golok Indonesia. Dia dipercaya untuk menulis sebuah buku tentang  historis panjang perjalanan budaya senjata bilah golok kerajaan nusantara.

Selain mengajarkan silat di negaranya Italia, Linda juga berprofesi sebagai seorang jurnalis internasional.  Jadi, dunia tulis menulis bukan hal baru bagi dirinya.

Saat berbincang santai dengan awak media  di bilangan Margonda Raya Depok, Rabu (3/7/2019),  Linda Turci menceritakan bagaimana dirinya begitu jatuh  cinta pada budaya Indonesia yang satu ini yaitu silat dan senjata golok-nya.


Berikut petikan wawancara awak media bersama Linda Turci didampingi oleh guru besar SGI Ariyanto SH.

Wartawan : Sejak kapan anda jatuh cinta dengan seni beladiri pencak silat dan senjata golok?

Linda: Saya mengenal seni beladiri pencak silat dan senjata golok sejak enam belas tahun lalu sejak itu saya mulai jatuh cinta dengan budaya asli Indonesia yang satu ini, yaitu pencak silat dan senjata khas nya berupa bilah golok.

Wartawan : Apa yang melatar belakangi anda mempelajari seni pencak silat dan senjata golok ini?

Linda : Keluarga kami sangat suka dengan seni beladiri ini. Ayah saya dan saudara kami yang lainnya juga mengenal pencak silat. Di Italia, pencak silat sama terkenalnya seperti seni beladiri lainnya yang ada di Eropa misalkan karate, kungfu, Jujitsu dan lainnya.

Red : Apakah keseharian anda di Italia juga berkecimpung dengan beladiri silat?

Linda : Iya, di Italia saya memiliki perguruan pencak silat, di negara kami sudah terkenal, perguruan yang kami miliki  bernama "Pencak Silat", banyak yang tertarik untuk belajar silat di perguruan kami.


Red : Apa pesan dan kesan anda untuk keberadaan senjata golok ini?

Linda : Saya datang ke Indonesia untuk mempelajari lebih jauh bagaimana cara menggunakan senjata golok dan tekhnik  menggunakan golok dalam pencak silat. Saya tidak fokus kepada prestasi atau kompetisi. Setiap hari di Italia banyak orang yang datang belajar , rata-rata mereka mengetahui pencak silat dari akun sosial face books. Golok ini sangat interistik dan menarik seperti senjata katana bisa di angkat dan dikenal dunia, kenapa golok ini tidak?!

Semoga rakyat Indonesia mengetahui lebih jauh tentang sejarah golok Indonesia, dan saya akan memperkenalkan The Golok ke seluruh Dunia melalui buku yang akan saya tulis.


Linda Turci belajar pencak silat dari master silat Cecep Rahmat, sedangkan di Sumatra dirinya belajar di perguruan Sofyan Nanda Harimau Singgalang.

Di sela perbincangan Linda Turci sempat memperagakan tekhnik Golok Indonesia bersama panglima kumbang dan pimpinan redaksi LiterasiDepokNews.com Rahmat Budiyanto. Nampak sekali Linda sangat menguasai tekhnik memainkan golok.

Linda sangat mengapresiasi saat dirinya melihat koleksi senjata bilah golok yang dimiliki SGI. Apalagi saat pertama panglima kumbang menunjukkan semua koleksi bilah golok yang berumur ratusan tahun kepadanya, Linda mengatakan,"Saya sangat terkejut.  Panglima kumbang sangat "care" terhadap keberadaan bilah golok nusantara."

Jarak tempuh lebih kurang 23 jam antara Italia ke Indonesia. Itupun harus transit dulu di beberapa negara untuk sampai ke Indonesia, tapi Linda tampak sangat senang dan bahagia bisa sampai kembali ke Indonesia, untuk menulis sebuah buku THE GOLOK yang berisi tentang Sejarah, Jenis jenis Golok, Laboratorium material carbon besi, Filosofi, sampai tekhnik menggunakan golok dalam pencak silat. Rencananyabuku tersebut  akan dibuat dengan Versi 3 bahasa Dunia.

Ketua tim perumus The Golok Ariyanto SH (Ki Kumbang) yang juga Guru  Besar Seni Golok Indonesia saat mendampingi Linda Turci, menjelaskan , "Kami akan melakukan Riset terhadap Golok golok bersejarah peninggalan Kerajaan-kerajaan  yang ada di Nusantara, seperti peninggalan era Kesultanan Banten, Kesultanan Cirebon, kerajaan Sumedang, Kerajaan Singosari, Kerajaan Mataram dan lain lain."

Panglima kumbang menambahkan, "Tanggal 5 Juli ini kami akan melakukan Uji lab terhadap jenis golok dan uji lab  akan dilakukan di laboratorium ITB. Bersama Linda Turci, kami akan mengunjungi nara sumber terkait golok di beberapa wilayah , seperti Banten , Jawa barat Jawa timur , Jawa tengah , Kalimantan dan wilayah lainnya. (RahmatLDN)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama