Dicurigai Jual Solar Malam, Ini Kata Pihak SPBU Malango' di Torut


TORAJA UTARA (wartamerdeka.info) - Aparat Polsek Rantepao belum lama ini mengadakan patroli guna memantau penjualan BBM jenis Solar di SPBU Malango", Tallunglipu, Toraja Utara.

Rabu, 31 Juli 2019 sekitar pukul 23.00 itu, polisi dengan berpatroli itu menyaksikan pendistribusian BBM dari Depot melalui mobil tangki ke SPBU dimaksud.

Saat itu, ada beberapa mobil terparkir di sekitar area SPBU. Personil Polsek pun mendekati mobil-mobil itu untuk dilakukan pengecekan. Di atas mobil ditemukan beberapa jerigen solar. Salah satu dari mobil itu selanjutnya diamankan di Mapolsek Rantepao.

Mobil yang diamankan adalah Kijang Krista warna hitam dengan nomor polisi DD 501 XZ. Di atasnya terdapat 31 jerigen kosong ukuran 30 liter dengan tangki rakitan milik Leman yang tak lain Pengawas SPBU Malango' sendiri.
Sedang mobil lain yang ditemukan, tidak dibawa ke Mapolsek.

Seperti Kijang Krista warna silver dengan plat nomor DD 1965 HK, plat kuning. Mobil ini membawa 12 jerigen kosong berkapasitas 30 liter. Polisi menyita kunci mobil ini mengingat sopir atau pemiliknya tidak diketahui.

Berikut, mobil Kijang warna biru dengan plat polisi nomor DD 1417 AH, berisi 20 jerigen kosong, juga ukuran 30 liter, serta tangki rakitan. Kondisi ban depan mobil ini pecah dan terperosot kedalam selokan. Sebelum itu, Senin 29 Juli 2019, personil Polsek Rantepao juga mengamankan 1 (satu) unit kendaraan roda 4 yang telah mengisi solar dengan menggunakan tangki rakitan berkapasitas 300 liter.

Dari pantauan polisi ini, ditengarai ada permainan antara pihak pengelola atau operator dengan pembeli BBM solar. Solar itu diduga akan dijual kepada kontraktor atau pelaku proyek.

Dikonfirmasi dengan rekaman via ponsel, Minggu siang tadi (4/8), Mety, Staf Administrasi SPBU Malango', menampik hal itu. Pihaknya, kata dia, tidak pernah menjual malam BBM.

"Selama kami disini kami tidak pernah mau jualan malam BBM apalagi yang namanya solar," ketusnya.

Mety menuturkan, pada 31 Juli malam, mobil yang terparkir di SPBU itu milik rekan kerjanya. "Lupa dia cabut kuncinya, kan dia keluar makan sebentar. Baru memang di atas ada jerigen tapi kosong, biasa dia pakai pergi beli bensin di Misiliana dan di Tete Bassi di sana. Cuma karena sudah mau pulang mobilnya diparkir, karena memang karyawan yang tinggal di sini," terangnya.

Ketika karyawan keluar atau tidak ada di tempat, lewatlah patroli polisi dan berhenti. Mereka memeriksa mobil yang ada terparkir. "Baru pura-pura dia kasih turun itu jerigen baru dia videokan. Padahal itu semua kosong. Ada polisi juga sebagai saksi kalau dibilang kami mengada-ada," tegas Mety lantang.


Namun demikian, penertiban terhadap SPBU tidak hanya di Malango', harus dilakukan. Karena bisa saja muncul masalah berupa gesekan yang timbul antara operator pengisian dengan para pelanggan atau pembeli BBM. Betapa tidak, menurut sumber setempat, sering terjadi protes para pembeli yang memakai solar subsidi. Kalau ini benar, maka perlu dilakukan tindakan tegas terhadap pengelola SPBU tersebut. (Tom)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama