dr Fadli Ananda, Energi Baru Dalam Pilwakot Makassar

dr Fadli Ananda SpOg M Kes (34)

MAKASSAR (wartamerdeka.info) - Dari sejumlah bakal calon Walikota Makassar yang rata-rata sudah senior dari sisi usia,  secara mengejutkan menyeruak sosok anak muda sukses yang asli kelahiran Kota Makassar. Dialah dr Fadli Ananda SpOg M Kes (34) yang merupakan Direktur PT Ananda Idy Bahagia.

Dokter spesial kandungan ini diketahui tengah mempersiapkan diri untuk maju maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Makassar pada 2020 mendatang. Salah satu partai yang diharapkannya,  bisa mengusung dirinya adalah PDI-Perjuangan yang memiliki 6 kursi di DPRD Kota Makassar.

Dokter yang pernah magang sebagai dokter kandungan di salah satu rumah sakit di Jepang ini bukan hanya sekedar ikut meramaikan dalam perhelatan Pemilukada Kota Makassar. Dia telah memiliki konsep besar dalam upaya memajukan kota kelahirannya itu,  mulai dari perluasan lapangan kerja, pengolahan sampah, kesehatan, hingga liveable city.

Konsep besar ini ia sebut sebagai "Energi Baru 2020".

Lelaki kelahiran Ujung Pandang (Makassar) 1 Juni 1985 ini menyatakan tekadnya maju dalam Pilwakot Makassar itu berkat dorongan anak muda di Kota Makassar.

“Keinginan saya berangkat dari keresahaan anak muda Kota Makassar yang masih kurang mendapat tempat dan ruang gerak di dunia politik,” katanya.


Ia menyebut anak muda di Kota Makassar juga memiliki banyak potensi.

“Jika dilihat di luar negeri, kalangan muda telah banyak terjun ke dunia politik. Kalau Makassar tidak mengambil anak muda, kita akan terlambat,” jelasnya.

Anak-anak muda tersebut, bahkan telah membentuk Tim untuk mendukung Fadli maju sebagai orang nomor satu di Kota Makassar.

Dia menyebut 5 sampai 10 tahun mendatang, jumlah kelompok usia produktif ( 15-60 ) jauh melebihi jumlah kelompok usia tidak produktif yaitu di bawah 15 tahun dan diatas 60 tahun.

Bonus demografi ini tercermin dari angka rasio ketergantungan (dependency ratio) yaitu rasio antara usia produktif dan usia tidak produktif,

Pada 2030 angka rasio ketergantungan akan mencapai titik terendah yaitu 44% yang artinya perbandingan usia produktif dan yang tidak produktif itu mencapai 100: 44.


"Inilah pendorong pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya.

Singkatnya, selama terjadi bonus demografi penduduk Indonesia akan didominasi oleh para pemuda yang bakal menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi,  sedangkan negara negara maju seperti Jepang, Kanada, dan negara negara skandinavia tidak lagi produktif karena kelompok usia produktifnya terus menyusut.

Pertanyaannya, siapa yang paling berperan mengendalikan negeri ini saat puncak bonus demografi terjadi pada 2030.

"Jawabnya ialah para pemuda itu sendiri. Saatnya pemuda berdaya agar bangsa berjaya. Makassar butuh Kepemimpinan Pemuda,'' tandas suami dr Fitrie Octavia SpKK ini.

Dia juga mengingatkan, Makassar adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, bahkan dimasa lalu pernah menjadi ibukota Negara Indonesia Timur dan Provinsi Sulawesi, sehingga tidak salah jika hari ini Makassar merupakan kota metropolitan serta menjadi salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan Jakarta, Surabaya dan Medan.

"Dengan memiliki wilayah seluas 175,77 km, dan jumlah penduduk kurang lebih 1,5 juta jiwa, Makassar berada di urutan kelima kota terbesar di Indonesia," ujarnya.

Secara demografis, tambah ayah dua anak ini, kota Makassar tergolong tipe multi etnik serta kultur dengan beragam suku bangsa yang menetap didalamnya, ada Suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, Tionghoa dan beberapa Suku lainnya. Makassar juga dihuni berbagai macam Agama, ada Islam, Kristen, Khatolik, Budha, Hindu dan Konghucu.

Makassar juga biasa disebut sebagai pintu gerbang Indonesia Timur, terlebih jika kita tinjau dari aspek perdagangan.


Baginya, Kota Makassar adalah tempat di mana setiap orang punya kompetensi dan potensi masing-masing.

"Yang kurang hanyalah kerjasama antar individu agar kecepatan pertumbuhan infrastruktur dan kapasitas manusianya semakin baik," ujarnya.

Dalam pengambilan keputusan, ia selalu mengedepankan partisipasi setiap individu, sehingga setiap keputusan yang diambil memaksimalkan setiap peluang dan kesempatan.

Ciri keria ayah dua anak ini adalah penggunaan teknologi informasi dan inovasi. Kreatifitas merupakan titik perhatiannya dalam menjalankan bisnis.

Dokter Fadli Ananda, adalah praktisi di dunia kesehatan, Pemilik RSIA Ananda, dan seorang aktivis organisasi di kota Makassar maupun Sulawesi Selatan.

la juga adalah seorang pembalap yang menyukai kecepatan dan ketepatan.

Segudang peran dan aktivitas tersebut memberinya sudut pandang yang unik dan luas dalam mengamati Makassar, Kota kelahirannya.

Dan, dalam banyak kegiatannya, ia lebih percaya pada sinergi dan kolaborasi daripada kompetisi.

Tampaknya, tepat jika disebut bahwa dokter Fadli Ananda adalah Energi Baru dalam Pilwakot Makassar 2020.


Biodata

Nama lengkap: dr Fadli Ananda SpOg M Kes

Panggilan: dr Fadli

Tempat, tanggal lahir: Ujung Pandang, 1 Juni 1985

Agama: Islam

Hobi : Musik, Balap

Tempat tinggal : Metropolitan Res Makassar

Nama istri: dr Fitrie Octavia SpKK

Anak:

1. Ananda Zayn
2. Ananda Afeefa

Orang tua:

Prof. Iskandar Idy, M.Ag, Ph.D. (Bugis - Sidrap)

Hj. Rahma Halim (Bugis. Sidrap)

Mertua :

J. Syamsul Bahri Sjamsuddin Dg. Mangawing (Makassar - Jeneponto)

Hj. Rhysma Nesswaty (Mandar - Majene)

Pendidikan:

SR Pertiwi Makassar ( 1991 - 1997)
SLI Islam Athirah (1997 - 2000)
SMUR Makassar (2000 - 2003)
S1. Fak Kedokteran Universitas Muslim Indonesia ( 2003 - 2007)
Pend. Do ter Fak. Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (2007 - 2010),
Spesialis kedokteran Universitas Hasanuddin (2011 - 2015)

Organisasi:
Wakil Ketua PWNU Sulsel
Kepala Bidang Kesehatan HDCI Makassar
Kepala Departemen Kesehatan HIPMI Sulsel
Bendahara IMBI Sulsel

(Aris Kuncoro)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama