Bupati Fadeli Beri Santunan Ahli Waris Alm dr Arief Agoestono Hadi Yang Meninggal Terpapar Covid-19


LAMONGAN (wartamerdeka.info) -  Usai menerima tali asih dari Bupati Fadeli di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 (GTPPC) Lamongan, Selasa (14/7), Muhamad Noval Rafiahnaf alias Noval (19) putera tunggal almarhum dr Arief Agoestono Hadi, Kepala UPT Puskesmas Mantup yang meninggal dunia 12 Juli lalu dengan terkonfirmasi positif COVID-19 berjanji, "Saya akan meneruskan perjuangan dari Ayah Saya untuk melawan Covid ini."

Sehari sebelumnya, Noval juga kehilangan ibunya, Purnomosasi Prihatini Asri Melati, juga dengan terkonfirmasi COVID-19.

Siang itu, Noval datang ke Posko GTPPC Lamongan bersama pamannya Ismail. Selain Bupati Fadeli, tali asih juga diberikan dari Ikatan Dokter Indonesia Lamongan dan Dinas Kesehatan.

Perwakilan keluarga almarhum, Ismail juga mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan kepada keluarganya.

"Saya mewakili keluarga almarhum dan almarhumah mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah dan khususnya bapak bupati. Semoga bantuan ini bermanfaat untuk keluarga kami,” ujarnya Ismail.

Di mata Bupati Fadeli, almarhum merupakan sosok pejuang kesehatan yang gigih. “Kami menyampaikan duka yang mendalam kepada almarhum dokter Arief Agoestono Hadi dan untuk almarhumah istrinya ibu Purnamasasi Prihatini yang berpulang sehari sebelumnya," kata bupati Fadeli.

Menurut bupati, almarhum merupakan pejuang kesehatan yang tidak mengenal lelah dan luar biasa.

"Kami merasa kehilangan sekali atas berpulangnya dokter Arief, beliau merupakan pejuang kesehatan yang gigih terutama disaat mewabahnya pandemi covid-19. Beliau bekerja pagi, siang dan malam, tidak mengenal lelah. Semoga perjuangan dan amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT,” ujarnya.

Sementara itu Juru bicara GTPPC menyampaikan sudah melakukan tracing terkait terkonfirmasinya dr Arief. Termasuk kepada Noval yang hasil swabnya negatif.

Sedangkan untuk Puskesmas Mantup sudah dilakukan sterilisasi secara periodik dan tetap membuka layanan. "Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat," katanya menambahkan.

Proses administrasi kepegawaian dr Arief juga sudah diperintahkan untuk dipercepat. Karena meninggal dalam melaksanakan tugas, kepada ahli warisnya akan diberikan pensiun yatim sebesar 72 persen. Sementara jika meninggal saat pensiun, ahli waris hanya menerima pensiunan sebesar 30 persen. (Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama