Fory Naway Usulkan Bahaya Narkoba Masuk Kurikulum Pendidikan Di Sekolah

GORONTALO (wartamerdeka.info) - Tingginya tingkat peredaran dan penggunaan narkoba, utamanya di kalangan anak didik atau pelajar mengundang keprihatinan semua pihak. Mengingat, penyalagunaan narkoba sangat meresahkan dan sudah dipastikan merusak masa depan anak-anak termasuk merusak daerah bahkan bangsa.

Untuk mengantisipasi dan mencegah semakin tak bisa terbendungnya peredaran dan penggunaan narkoba ini, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo, Dr. Fory Naway mengusulkan agar bahaya narkoba masuk pada kerikulum pendidikan. 

Ia mengatakan, berbicara tentang narkoba tidak akan ada habisnya. Narkoba sangat meresahkan masyarakat Bahkan narkoba pun bisa merusak ketahan keluarga termasuk merusak karakter  anak - anak sekolah.

“Saya menyarankan, kalau dapat narkoba masuk kurikulum pendidikan,” harap Fory Naway, dalam materinya pada rapat kerja program pemberdayaan masyarakat anti narkoba di lingkungan Pendidikan Kabupaten Gorontalo, Selasa ( 23/03) di Hotel Maqna Kota Gorontalo.

Kegiatan itu dihadiri sejumlah koordinator wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo juga Kemenag Kabupaten Gorontalo.  

Fory mengatakan, ada sinergitas antara program mereka dengan perhatian pihak pendidik, paling utama menyertakan program ini dalam kurikulum. 

“Misalnya, pendidikan keluarga,itu masuk pada pencegahan narkoba, kemudian, penyalagunaan narkoba,serta pengenalan akan bahaya narkoba itu sendiri. Itu yang saya sarankan, minimal masuk kurikulum,” imbuhnya.

Guna mewujudkan harapan dan usulannya, Ketua PGRI Kabupaten Gorontalo itu pun akan duduk bersama dengan dinas pendidikan. Pemberantasan dan pencegahan narkoba menjadi perhatian PKK Kabupaten Gorontalo dalam mewujudkan generasi muda bebas narkoba.

“Yang tidak kalah penting ialah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan oleh tenaga pendidik kepada diri anak. Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak anak penyalahgunaan narkoba ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang diserap anak -anak ,”  tandasnya.

Sementara itu, kepala BNN Kabupaten Gorontalo, melalui sub P4GN penyuluh narkoba mengakan, rapat kerja ini merupakan program BNN Kabupaten Gorontalo dan hari ini melibatkan korwil serta pejabat kemenag Kabupaten Gorontalo. 

“Tujuam kami, setelah mereka mengikuti kegiatan ini nanti akan disampaikan kepada kepala sekolah di wilayah masing-masing utamanya terkait sosialisasi penyalagunaan dan bahaya narkoba,” kata Romin.

Sasaran utamanya tentunya, disampaikan kepada anak-anak sekolah, baik itu tingkat SD maupun SMP termasuk guru-guru sebagai media sosialisasi. 

“Karena kalau hanya berharap di BNN, kami terbatas sehingga dengan adanya tenaga pendidik ini akan menciptakan kerjasama dalam rangka memberantas dan memerangi narkoba,”  ucapnya.

Menanggapi usulan ketua PKK, Romin menyatakan apresiasi dan dukungan atas usulan masuknya kurikulum pendidikan bahaya narkoba. “ jauh sebelumnya memang kami sudah programkan masuk dalam kurikulum, tetapi tentunya ini akan diatur dengan regulasi dan saat ini kami sementara untuk melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah termasuk DPRD untuk bagaimana pembentukan produk perda tentang P4GN,”  tutupnya. (Aris/Irfan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama