Inilah Pahlawan Nasional Yang Berasal Dari Tasikmalaya

TASIKMALAYA (wartamerdeka.info) -Pahlawan Nasional Indonesia yang telah berjuang membela negara dan bangsa Indonesia dari para Penjajah sebelum merdeka ternyata diantaranya ada yang asli berasal dari Tasikmalaya.

Disarikan dari beberapa sumber, mereka itu diantaranya :

1 KH.ZAENAL MUSTHAFA.

Beliau berasal dari Tasikmalaya yang lahir    tahun 1899, Dia lahir di Kampung Bageur Desa Cimerah Kecamatan Singaparna,kini wilayah tersebut menjadi Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya

Orang tua beliau adalah Nawapi dan Ratmah yang merupakan petani dengan ketaatan beribadah yang cukup tinggi.

Kiprah beliau mempunyai Sikap kritis terhadap kebijakan-kebijakan penjajah kolonial sudah dilakukan pada awal tahun 1940. Di mana waktu itu, diadakan kegiatan kegiatan yang membangkitkan semangat kebangsaan dan sikap perlawanan terhadap penjajahan Belanda,

Namun bukan hanya kepada  Belanda, sikap kritis terhadap Jepang pun  ditunjukan KH Zaenal Musthafa, yaitu saat menolak melakukan saikerei atau membukkukan badan dan kepala ke arah Tokyo.

Dulu pahlawan nasional itu bernama Hudaeni. Lalu  pada 1927 beliau menunaikan ibadah haji dan berganti nama menjadi Zaenal Musthafa. Sejak remaja, dia kenyang dengan pendidikan keagamaan. Setelah menamatkan di sekolah rakyat (SR), dia melanjutkan pendidikan di pondok pesantren Gunung Pari di bawah asuhan kakak sepupunya, KH Zainal Muhsin.

Kiai Zaenal adalah pejuang Islam pertama dari Jawa Barat yang mengadakan pemberontakan terhadap pemerintahan Jepang.


2.KAPTEN NASEH

Lahir dari pasangan suami-istri pedagang batik, Rustijan dan Sulbiah, riwayat pen­didik­an Naseh berawal dari Hollandsche Inlandsche School (HIS) Tasikmalaya lalu melanjutkan ke Handle­school Bandung.

Naseh pernah dijebloskan ke penjara di Tasikmalaya karena namanya  masuk daftar sebagai "orang berbahaya" oleh penjajah.

Naseh juga menjadi saksi saat KH Zainal Mustafa dimasukkan ke da­lam bui di Tasikmalaya oleh tentara Jepang karena memimpin pembe­rontakan di Pesantren Sukamanah, Singaparna,bahkan  Nasehpun lebih dulu masuk penjara ketimbang sang kiai.

Diantara kenang-kenangan milik Kapten Naseh kini tersimpan di kediaman putrinya, Tuti Karsuti (84), di Jalan Kapten Naseh Nomor 34, Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya

3 IR H JUANDA

Ir. Djuanda Kartawidjaja, disarikan dari berbagai sumber, Djuanda merupakan putera asli Tasiklamaya yang lahir pada 14 Januari 1911. Dia merupakan keturunan ningrat, sebab ayahnya bergelar Raden Kartawidjaja.



Djuanda Kartawidjaja, pernah menjadi Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir.

Djuanda juga dulu menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I.

Dia meninggal di Jakarta, 7 November 1963 pada umur 52 tahun.

Djuanda sangat berjasa bagi kedaulatan laut Indonesia,  beliaulah pencetus Deklarasi Djuanda yang menyatakan kepada dunia bahwa laut sekitar kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Deklarasi Djuanda ini dicetuskan pada 13 Desember 1957, saat beliau menjabat sebagai perdana menteri.

Berkat Deklarasi Djuanda, laut jadi penghubung antarpulau di Indonesia. Luas wilayah Indonesia juga bertambah 2,5 kali lipat.

Tak berapa lama, Ir Djuanda tutup usia pada 7 November 1963, dan diangkat menjadi pahlawan nasional pada tahun itu juga. (H Adam).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama