Mendagri Tito Karnavian: Korpri Merupakan Tulang Punggung Pemerintahan Pusat Dan Daerah

Mendagri Tito Karnavian Sebut Korpri Bak Kapal Besar
Mendagri Tito Karnavian
JAKARTA (wartamerdeka.info) - Menteri Dalam Negeri HM. Tito Karnavian menilai, organisasi Korpri bak kapal yang sangat besar. Betapa tidak? Korpri menaungi tak kurang 4,1 juta ASN. 

"Dengan status sebagai Pegawai Republik Indonesia, maka Korpri merupakan tulang punggung pemerintahan pusat dan daerah," kata Mendagri Tito saat memberikan arahannya pada Munas IX Korpri di Jakarta, Jumat (28/1/2022).

Mendagri Tito juga menyebutkan Korpri menyentuh peri kehidupan bangsa dan negara sebagai pengambil kebijakan sekaligus pelaksana kebijakan dengan menjalankan roda pembangunan

Untuk itu saya berharap Korpri dapat berintrospeksi. Hal yang kurang baik diperbaiki, yang sudah positif ditingkatkan terus," kata Tito.

Mendagri berpesan agar Korpri sebagai satu kesatuan birokrasi yang kompak dapat benar-benar menjaga marwahnya. Hal ini agar Korpri menjadi organisasi yang dihormati dan disegani, karena profesionalisme dan integritasnya.

Jadikan status sosial anggota Korpri yang dihormati oleh masyarakat. Inilah momentum yang harus dijaga oleh setiap anggota. Hindari betul tindakan yang dapat menjatuhkan nama baik," tutur Mendagri.

Senada dengan Mendagri Tito Karnavian, Ketum Korpri Nasional Zudan Arif Fakrulloh menyatakan bahwa para ASN anggota Korpri merupakan kekuatan besar yang perlu dioptimalkan. 

Zudan mengatakan, Korpri adalah kekuatan satu-satunya yang mewadahi seluruh ASN. "Jika ASN bersatu, Korpri-nya kompak dan tangguh, maka Indonesia pun akan tumbuh maju. Bayangkan bila 4,1 juta ASN bersatu akan menjadi kekuatan pemikiran dan tindakan yang dahsyat demi menjaga Negara Kesatuan RI," kata Zudan.

Zudan menyebutkan, ASN menjadi kunci dalam Indonesia yang terus tumbuh ini. Sebab, ASN yang menjadi motor penggerak pembangunan. ASN pula yang menjadi pengelola APBN dan APBD. 

"Kalau tidak ditandatangani oleh ASN dalam semua keputusan pencairan anggaran, maka ribuan triliun dana APBN tidak akan efektif," kata Zudan.  (A) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama