"Jadi petugas bhabinkamtibmas bersama unsur di desa atau kelurahan hingga tingkat RT dan RW memiliki tugas tambahan melakukan pengawasan, misalnya warga isolasi mandiri dan sebagainya," kata dia saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kamis.

Menurut Kapolri, peningkatan kewaspadaan saat ini penting dilakukan, yang salah satu upayanya dengan PPKM mikro, mengingat varian omicron yang begitu cepat menyebar.

Listyo Sigit membeberkan kasus harian COVID-19 per Tanggal 9 Februari 2022 mencapai 46.843 orang terkonfirmasi positif atau naik 10 ribu kasus dibanding hari sebelumnya.

Bahkan, katanya, dibanding gelombang kedua pada Juli 2021 akibat varian delta, angkanya sudah hampir mendekati. Untuk itulah, kenyataan tersebut perlu menjadi kewaspadaan masyarakat semua.

"Tetapi kita juga tidak perlu panik, namun demikian upaya menghadapi lonjakan ini harus dilakukan dengan maksimal," ujarnya.

Kapolri berharap mereka yang terpapar COVID-19 dengan gejala ringan dapat menjalani isolasi secara terpusat di tempat yang sudah disiapkan pemerintah daerah.

Menurut dia, isolasi terpusat jauh lebih baik agar mereka yang terpapar mendapat pengobatan maksimal, sekaligus mencegah terjadinya penularan lebih luas jika tetap berada di rumah atau menjalani isolasi mandiri.

Kemudian Kapolri juga kembali mengingatkan protokol kesehatan dapat tetap disiplin diterapkan, terutama pemakaian masker selama pandemi masih terjadi.

"Kuncinya disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi jika ingin selamat dari penularan COVID-19. Jika pun sampai terpapar, orang yang sudah divaksin, daya tahan tubuhnya lebih bagus dan menekan kasus fatalitas atau kematian," katanya.

Kapolri meninjau pelaksanaan vaksinasi terhadap sekitar 3.000 anak dan lansia di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto mengatakan percepatan vaksinasi terus dilakukan hingga daerah itu bisa mencapai 100 persen dari sasaran yang ditargetkan sebagaimana arahan Kapolri.