![]() |
Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika (keriga dari kiri) |
Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika yang dikenal bersahaja dan merakyat bertekad meneruskan ajaran dan cita-cita Bung Karno, sang Founding Father of Indonesia.
Hal diungkapkanya dalam bincang-bincang dengan wartamerdeka.info, di rumah dinas DPRD Kota Malang, baru-baru ini.
Tokoh PDI-Perjuangan Kota Malang yang humoris dan murah senyum menyebutkan bahwa dirinya adalah pengagum Bung Karno, dan sepenuh hati siap berjuang bersama PDI-Perjuangan meneruskan ajaran dan cira-cita Bung Karno.
"Saya dan tenan-teman di PDI Perjuangan memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan ide, gagasan, cita-cita dan perjuangan Bung Karno dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara," tandas I Made Rian Diana Kartika
Ditegaskannya, cita-cita Bung Karno untuk membumikan Pancasila dan mewujudkan Trisakti agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, harus kita perjuangkan terus.
Pernah menjadi Ketua RW yang bertugas menampung, menyampaikan dan merealisasikan suara warga, I Made Rian Diana Kartika yang kini diamanati sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang juga mengingatkan para eksekutif dan anggota dewan: "Jadilah penguasa yang menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan rakyat."
Siapa Ketua DPRD Kota Malang ini?
I Made Rian Diana Kartika, adalah politisi dari Jembrana Bali, yang berjuang keras memulai karir dari bawah di Kota Malang, hingga dipercaya menjadi Ketua DPRD Kota Malang.
Perjuangan hidupnya sangat layak untuk diteladani dan bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja. Rasa cintanya kepada Kota Malang, sejak awal diwujudkan dalam bentuk toleransi dan kepedulian kepada warga kampung di Tlogomas Kota Malang.
Datang ke Kota Malang sekitar 30 tahun yang lalu (tahun 1990), dalam kondisi sebagai anak yatim piatu, berjuang untuk bisa diterima masuk perguruan tinggi negeri di Kota Malang. Namun, dia gagal masuk PTN, hingga akhirnya memutuskan untuk masuk ke Universitas Gajayana Malang. Selama perkuliahan, harus dijalaninya dengan berusaha menghidupi diri sendiri. Hingga akhirnya bisa lulus kuliah.
Made mempunyai keyakinan yang kuat, bahwa karma dan dharma hidupnya, sangat terikat dengan Kota Malang.
Setelah tinggal dan berumah tangga di Kota Malang, Made memutuskan untuk benar-benar menjadi Arek Malang. Benar-benar mencintai dan membela Kota Malang, meskipun tidak dilahirkan di Kota Malang. Rasa cintanya kepada Kota Malang, diwujudkan dengan banyak bergaul dan membantu warga di lingkungan sekitarnya, yaitu daerah Tlogomas Kota Malang. Mulai membantu dalam bidang pendidikan, kesehatan dan sosial kemasyarakatan. Semuanya itu, dilakukan Made tanpa pamrih apapun. Karena prinsip hidupnya sangat sederhana, yaitu: hidup bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya orang lain yang membutuhkannya.
(Untung Marianto)
Tugas sebagai ‘corong’ dan wakil rakyat se-Kota Malang pun sekarang berada di pundaknya.