BONE (wartamerdeka.com) - Dalam rangka mendukung surplus beras, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Samaenre, Desa Pitumpidange, Kecamatan Libureng, Bone, Sulawesi Selatan menyelenggarakan kegiatan revitalisasi penggilingan padi yang berlangsung, Rabu (11/4) di rumah salak seorang pengurus Gapoktan, Haji A Rusli Halim,BA di Pitumpidange.
Ketua Gapoktan Samaenre, Nuhung didampingu Sekretaris Gapoktan, Haseng dan Bendaharanya, Andi Yusman dalam bincang-bincang dengan Swara Nasional Pos usai acara tersebut mengatakan bahwa revitalisasi penggilingan padi di Gapoktan Samaenre yang terdiri dari sembilan kelompok beranggotakan 200 petani harus dilakukan, sehingga penggilingan padi mempunyai pilar yang kokoh.
Menurut Nuhung, ada tiga pilar revitalisasi penggilingan padi yaitu : (1) Revitalisasi bidang teknologi dengan menambah/mengganti peralatan yang rusak sehingga berfungsi kembali atau penyediaan unit penggilingan padi yang baru; (2) Revitalisasi kelembagaan untuk menjadikan kelembagaan Gapoktan yang sehat, mempunyai legalitas secara hukum dan teregistrasi; (3) Revitaliasai Permodalan/Pembiayaan dilakukan dengan memudahkan akses Gapoktan atau usaha penggilingan padi kepada sumber-sumber pembiayaan, serta menggandeng mitra usaha yang diharapkan akan menjadi sumber pembiayaan.
Pertemuan Kelompok Revitalisasi Penggilingan Padi Tahun 2012 Libureng ini, selain dihadiri sekitar 200 anggotanya, juga dihadiri sejumlah pejabat dari Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan,Dinas Pertanian Kabupaten Bone serta tokoh mayarakat setempat. Pada kesempatan itu, Gapoktan Samaenre mendapat bantuan satu unit mesin penggilingan padi modern dari Kementeraian Pertanian.
Bantuan tersebut, menurut Haji Rusli Halim, dimaksudkan untuk menggairahkan para petani di wilayahnya meningkatkan hasil panennya, agar surplus beras dari wilayah kerjanya semakin meningkat.
Dari Provinsi Sulawesi Selatan, kata Halim, hanya ada 9 Gapoktan yang menerima bantuan mesin penggilingan padi modern, termasuk Gapoktan Samaenre yang mewakili Kabupaten Bone. “Kami cukup bangga karena dari Kabupaten Bone, hanya Gapoktan Samaaenre yang mendapat bantuan tersebut,” kata Halim yang dipercaya mengelola usaha penggilingan padi oleh kelompoknya.
Penyerahan mesin tersebut, secara simbolis karena Gapoktan Samaenre belum memiliki bangunan untuk tempat mesin. “Kami sedang membangun tempat penggilingan padi. Setelah banguan selesai, mesin segera dipasang,” jelasnya sembari menambahkan bahwa harga mesin bantuan yang diberikan senilai Rp 197 juta.
Ditanya apakah bangunan untuk mesin super modern tersebut adalah paket dari bantuan, Halim yang juga adalah pengurus inti, mengatakan, mudah-mudahan semuanya ditanggung oleh pemerintah. “Kami berharap, kucuran dana itu disalurkan pemerintah daerah,” pungkasnya.(Andi Thalib)
Ketua Gapoktan Samaenre, Nuhung didampingu Sekretaris Gapoktan, Haseng dan Bendaharanya, Andi Yusman dalam bincang-bincang dengan Swara Nasional Pos usai acara tersebut mengatakan bahwa revitalisasi penggilingan padi di Gapoktan Samaenre yang terdiri dari sembilan kelompok beranggotakan 200 petani harus dilakukan, sehingga penggilingan padi mempunyai pilar yang kokoh.
Menurut Nuhung, ada tiga pilar revitalisasi penggilingan padi yaitu : (1) Revitalisasi bidang teknologi dengan menambah/mengganti peralatan yang rusak sehingga berfungsi kembali atau penyediaan unit penggilingan padi yang baru; (2) Revitalisasi kelembagaan untuk menjadikan kelembagaan Gapoktan yang sehat, mempunyai legalitas secara hukum dan teregistrasi; (3) Revitaliasai Permodalan/Pembiayaan dilakukan dengan memudahkan akses Gapoktan atau usaha penggilingan padi kepada sumber-sumber pembiayaan, serta menggandeng mitra usaha yang diharapkan akan menjadi sumber pembiayaan.
Pertemuan Kelompok Revitalisasi Penggilingan Padi Tahun 2012 Libureng ini, selain dihadiri sekitar 200 anggotanya, juga dihadiri sejumlah pejabat dari Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan,Dinas Pertanian Kabupaten Bone serta tokoh mayarakat setempat. Pada kesempatan itu, Gapoktan Samaenre mendapat bantuan satu unit mesin penggilingan padi modern dari Kementeraian Pertanian.
Bantuan tersebut, menurut Haji Rusli Halim, dimaksudkan untuk menggairahkan para petani di wilayahnya meningkatkan hasil panennya, agar surplus beras dari wilayah kerjanya semakin meningkat.
Dari Provinsi Sulawesi Selatan, kata Halim, hanya ada 9 Gapoktan yang menerima bantuan mesin penggilingan padi modern, termasuk Gapoktan Samaenre yang mewakili Kabupaten Bone. “Kami cukup bangga karena dari Kabupaten Bone, hanya Gapoktan Samaaenre yang mendapat bantuan tersebut,” kata Halim yang dipercaya mengelola usaha penggilingan padi oleh kelompoknya.
Penyerahan mesin tersebut, secara simbolis karena Gapoktan Samaenre belum memiliki bangunan untuk tempat mesin. “Kami sedang membangun tempat penggilingan padi. Setelah banguan selesai, mesin segera dipasang,” jelasnya sembari menambahkan bahwa harga mesin bantuan yang diberikan senilai Rp 197 juta.
Ditanya apakah bangunan untuk mesin super modern tersebut adalah paket dari bantuan, Halim yang juga adalah pengurus inti, mengatakan, mudah-mudahan semuanya ditanggung oleh pemerintah. “Kami berharap, kucuran dana itu disalurkan pemerintah daerah,” pungkasnya.(Andi Thalib)