Foto: Kepsek Hj. Ramlah M. Siri (tengah) tinjau ruang kelas pada Lomba Hias Ruang Kelas Nuansa Merah Putih |
JAKARTA (wartamerdeka.info) - SMP Negeri 5 Palu di Jalan Dharma Putra No. 3, Kelurahan Tavanjuka, Kec. Tatanga, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, sesungguhnya memiliki keunggulan lahan seluas 20.000 m2, yang jarang dimiliki sekolah lainnya.
Namun dari segi performance dan popularitas, harus diakui masih belum dapat disejajarkan dengan sekolah-sekolah favorit lainnya yang ada di kota Palu. Sebab itu, SMP Negeri 5 kini sedang berupaya menata berbagai aspek yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan dan performance-nya.
Hal ini pula yang disadari Hj. Ramlah M. Siri, SPd., M.Si, Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Palu, sejak dirinya dipercaya Dinas Pendidikan untuk memimpin sekolah tersebut. Dan nampaknya, misi meningkatkan kualitas dan performance itupula, yang menjadi alasan dirinya ditugaskan disana.
Sejak awal kepemimpinannya, Ramlah melakukan gebrakan melalui pendekatan humanis. Sebab dari historinya, para siswa disana sangat butuh bimbingan melekat, karena sebelumnya dicap imagenya kurang disiplin dan adanya faktor pengaruh lingkungan.
Sebab itu, Ramlah membuat konsep pendekatan pendidikan yang ramah anak dan mengajar pakai hati. Salah satu implementasinya, Ramlah mendatangkan orangtua siswa dalam 2 hingga 3 kali seminggu ke sekolah, dan membuka dialog bersama guru-guru.
Dalam konsepnya, sekolah harus menciptakan suasana nyaman dan aman, agar setiap anak merasa betah tinggal di sekolah. Begitu juga para pendidik yang memberikan pelajaran, tidak boleh lagi dengan cara keras dan marah, namun harus disampaikan dengan sebaik mungkin, sehingga peserta didik tidak merasa terintimidasi.
"Jangan lagi ada jarak antara guru dengan siswanya. Harus dihilangkan sekat pemisah antara guru dengan anak. Sehingga setiap anak merasa aman berada di samping bapak atau ibu guru. Itulah baru namanya sekolah. Rumah kedua setelah rumah kedua orang tuanya," kata Ramlah saat dihubungi melalui seluler di Palu, kemarin.
Ramlah juga mengaku secara rutin mengingatkan kepada para orang tua peserta didik, untuk bersama-sama menjalankan peran kontrol dan bimbingan para peserta didik. Sebab menurutnya, pengembangan karakter anak didik membutuhkan kerja sama antara sekolah dan keluarga.
"Ini penting! Jika tidak, maka anak-anak bisa tergelincir pada pergaulan yang salah, karena mereka salah memilih teman pergaulan," tegasnya.
Hingga jelang 9 (sembilan) bulan kepemimpinannya, Ramlah menata metode pendidikannya, memperbaiki sarana dan prasarana. Bahkan berkat pendekatannya, halaman luas yang dimiliki sekolah tersebut diaspal oleh alumni SMP N 5 palu yang sudah sukses.
Selain itu, kegiatan OSN (Olimpiade Sains Nasional) juga diikuti, hingga masuk ke babak final, dimana dulu belum pernah masuk final. Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler juga diikuti, bidang seni dan olah raga.
Adapun kegiatan kepramukaan dengan berkemah, juga melaksanakan kegiatan bhakti sosial di lingkungan sekolah. Selain itu, para peserta juga diberikan penyuluhan pencegahan dan bahaya penyalahgunaan narkoba, oleh pemateri dari Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat.
Penyuluhan terkait narkoba ini menurut Ramlah sangat penting. Karena menurut data-data, saat ini termasuk di Kota Palu, sudah berada pada kondisi darurat narkoba.
“Menurut data, sekarang ini kota Palu sudah berada pada kondisi darurat narkoba. Jadi salah satu upaya kita adalah dengan penyuluhan yang diberikan oleh BNN," tandasnya.
Sementara untuk memeriahkan HUT RI ke-73, 17 Agustus 2018, Ketua MKKS SMP Kota Palu ini mengadakan Lomba Hias Ruang Kelas di SMP N 5.
"Anak-anak diberi kebebasan menghias ruang kelas masing-masing, dengan nuansa Merah-Putih. Saat HUT RI, para guru nanti masuk ke ruang-ruang kelas untuk menilai kreasi mereka," bebernya.
Tak salah jika pada penerimaan siswa 2018, SMP Negeri 5 mengalami peningkatan sekitar 16,7%, dari 398 siswa menjadi 478 siswa tahun ini. Itupun karena adanya sistem kuota zonasi, yang membatasi masing-masing sekolah dan wilayah.
"Yang jelas, ada peningkatan siswa dari tahun lalu ke sekarang, sekitar 16,7%. Dan memang terbatas dengan adanya kuota zonasi," ujar Ketua DPD AKSI Sulteng ini.
Bahkan SMP Negeri 5 juga belakangan sudah menjadi salah satu tempat praktek para calon Guru, seperti dari Univ. Tadulako dan IAIN Palu. Padahal sebelumnya selalu dilewatkan, alias kurang diminati para calon guru dari berbagai Perguruan Tinggi yang sedang praktek.
Hal lain, penerima Indonesian Education Award 2016 dari Yayasan Anugerah Prestasi Insani (YAPI) Jakarta ini berharap, adanya rencana lomba drumband SMP se kota Palu, dapat diselenggarakan di SMP Negeri 5, karena lahannya yang demikian luas, dan sudah diaspal. (DANS)
Tags
Daerah