Anggota Dewan Torut Ngotot, Proyek Hasil Musrembang Dijadikan Aspirasi

Tampak dalam gambar dari kiri-kanan, Frederik Bato'arung (anggota DPRD dari Partai Demokrat), Tangkedatu (Sekretaris PU) dan Nicolas SH (Lurah Pasele). Ketiganya hadir dalam pertemuan di kantor Dinas PU Torut, di Panga',  Rabu, 3 Oktober 2018 lalu.

TORAJA UTARA (wartamerdeka.info) - Meskipun hanya senilai Rp57 juta seperti tertera dalam DIPA 2018, paket proyek pekerjaan Peningkatan Jalan Kompleks Perumahan Pasele yang merupakan hasil Musrembang Kelurahan Pasele tahun lalu, menjadi issu hangat diantara warga Torut.  

Pasalnya, ketika warga Pasele hendak mengerjakan proyek tersebut sekarang ini, sontak ada oknum dewan Torut berinisial FB mengklaim proyek tersebut sebagai paketnya yang dibiayai dari dana aspirasi.

Atas klaim ini, oknum dewan tersebut kemudian ngotot memindahkan titik lokasi proyek dimaksud ke tempat lain. 

Akibatnya, warga Pasele melayangkan Surat Pernyataan Keberatan kepada Bupati Torut Kala'tiku Paembonan, 8 Agustus 2018 lalu. Surat ditandatangani Kepala Lingkungan, Daniel B, dan diketahui Lurah Pasele, Nicolas SH, ini menegaskan bahwa proyek tersebut  sangat dibutuhkan warga setempat untuk akses jalan di wilayah Pasele.

Dari data yang dihimpun di lapangan, kisruh paket proyek jalan ini diduga ulah Kasubag Program PU Torut, Ferdian Palebangan, yang turut bermain dengan mengutak-atik program kegiatan yang sudah tertera dalam DIPA. 

Dikonfirmasi kepada Ferdian, berulang-kali via ponsel, tidak ada jawaban. HP-nya sering tidak aktif. Kalaupun aktif yang bersangkutan tidak bergeming jika dimintai konfirmasi. 
 
"Ferdian datang ketemu saya lalu saya tanya kenapa, dia bilang masalah proyek yang di Pasele. Terus saya tanya bagaimana sebenarnya dengan proyek itu. Dia bilang itu dana aspirasi. Jadi saya pikir tidak ada masalah. Nanti Pak Rolan menelpon baru saya kaget. Jadi saya langsung minta agendakan pertemukan mereka. Undang Lurah, warga Pasele dan Pong Toding," ujar Kadis PU Torut, Yorry Lesawengen, ketika ditemui di kediamannya di Karassik, Rantepao, Rabu malam (3/10). 

Surat pernyataan warga Pasele 
Pertemuan pun digelar dengan difasilitasi Kadis PU diwakili Sekretaris PU,Tangkedatu. Hadir anggota DPRD Torut, Frederik Bato'arung alias FB dari Partai Demokrat. FB akan maju sebagai Caleg Partai Demokrat dari Dapil Toraja Utara 1 meliputi Rantepao, Tallunglipu dan Tikala.

Pertemuan yang digelar sayangnya tidak membuahkan hasil. Tidak ada kesimpulan dari hasil pertemuan itu. FB tetap ingin memindahkan lokasi proyek itu. 

Sebaliknya, warga Pasele bertahan akan mengerjakan proyek jalan itu sesuai yang ada dalam DIPA. "Ya sudah menjadi konsekwensi penganggaran. Sudah ada dalam DIPA sebagai tindaklanjut hasil Musrembang Pasele. Bagaimanapun masyarakat harus mengawal sampai proyek jalan itu rampung dan digunakan masyarakat Pasele. Tidak boleh ada politisasi anggaran di atas kepentingan masyarakat ingat itu," tegas Roland Hutasoit, warga Pasele yang dikenal vokal dan aktif mengadvokasi warga, via telepon genggam, sore ini (5/10).

Aktivis Toraja Transparansi ini, lebih jauh mengatakan, pihaknya akan menentang setiap upaya ingin menggeroti kepentingan masyarakat.

"Kami tidak pandang bulu, siapapun, sepanjang itu mengorbankan kepentingan umum atau kepentingan  masyarakat kami hadapi. Dan kepada bupati Torut kami minta agar tanggap dengan tidak membiarkan masalah ini berlarut-larut," tandas pria yang akrab disapa Pong Alan ini. (Tim)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama