Perusahaan Kelapa Yeshu Hainan-China Siap Investasi Di Kab Gorontalo

Ingin Bangun Pabrik Dengan Anggaran $ 300 Milion


LIMBOTO (wartamerdeka.info)  - Pemerintah Kabupaten Gorontalo menerima kunjungan Perusahaan Kelapa Yeshu, dari Hainan-China, di ruang Madani Kantor Bupati Gorontalo, Kamis (13/06/19).

Mister Chen dari Perusahaan Yeshu, melalui juru bicaranya Angela mengungkapkan, pihaknya berkeinginan untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di Gorontalo terkait pengelolaan kelapa.

"Kita tahu bahwa Indonesia adalah negara penghasil kelapa yang sangat kaya, dan mereka (Yeshu) ingin berinvestasi di Indonesia, dan ingin bangun pabrik pengelolaan kelapa," jelas Angela.

Yeshu International, kata Angela, adalah perusahan yang berdiri sejak 31 tahun yang lalu, dan memiliki salah satu teknologi untuk pengelolaan kelapa serta telah memiliki treatment di China.

"Sekarang perusahaan ini adalah perusahaan paling besar di China di bidang pengelolaan kelapa, dimana memiliki capaian 8 triliun revanue dan punya 8000 karyawan," ujarnya.

Menurutnya, Perusahaan Yeshu, memiliki dua produk unggulan yakni Jus Kelapa dan Air Mineral, dimana produk-produk tersebut biasanya digunakan untuk menjamu pemimpin di seluruh dunia, salah satunya Obama.

Hari ini, lanjut Angela, pihaknya berkunjung di Gorontalo untuk mengenali lebih dalam kondisi di lapangan. Seperti kondisi tanah untuk pembangunan pabrik, air listrik, karyawan, buruh, transportasi dan biaya sewa bangunan.

"Dan lain yang penting adalah kondisi produksi kelapa di daerah ini. Selain itu Yeshu ingin mengetahui apakah ada ahli disini, karyawan, tukang, atau skillnya. Dan terakhir ingin mengetahui biaya ekspedisi dalam negeri maupun eksport," imbuh Angela.

Ia mengatakan, bahwa Yeshu berencana ingin membangun pabrik dengan anggaran $ 300 milion dan memproduksi  20.000 ton kelapa pertahun, untuk tahap 1.

"Kalau bagus bisa lanjut ke tahap 2," tandasnya.

Menanggapi penjelasan dari perusahaan Yeshu, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menyampaikan terima kasih karena telah memilih Gorontalo khususnya Kabupaten Gorontalo sebagai tempat untuk berinvestasi.

Nelson mengungkapkan, Indonesia merupakan Negara penghasil kelapa terbesar di dunia dengan luas lahan mencapi 3.88 juta hektar.

Dirinya sebagai ketua KOPEK (Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa) menjelaskan dua masalah di Indonesia yang berkaitan dengan kelapa. Dimana, produksi kelapa yang terus ditingkatkan akan tetapi pengelolaan hasil kelapa belum dikembangkan dengan baik.

"Sehingga kalau ada investasi dua hal ini bisa didorong," imbuh Nelson.

Bupati juga menjelaskan, Kabupaten Gorontalo, jika dilihat dari segi jumlah penduduk berbanding terbalik dengan luas wilayah.

"Artinya jumlah penduduk sedikit dengan luas lahan yang begitu besar," tutur Nelson.

"Jadi sudah tepat dari Yeshu datang kesini karena memang wilayah kami terbesar ketiga penghasil kelapa, selain Riau dan Jawa Timur," sambungnya.

Dari sisi lahan, kata Nelson, Kabupaten Gorontalo telah memiliki kawasan industiri yang ditunjang dengan air, listrik dan transportasi.

"Di Gorontalo ada 2 pabrik besar kelapa, tetapi belum bisa menampung secara totalitas jumlah kelapa baik dari provinsi Gorontalo dan luar Gorontalo. Sehingga kami masih sangat membutuhkan investasi terutama terkait pengelolaan hasil kelapa," tuturnya lagi.

Bupati Nelson pun menyampaikan terima kasih kepada piha Yeshu karena berencana untuk berinvestasi sebesar $ 300 miliyar tahap pertama, dan pem Kabupaten akan menindaklanjuti serta mengurus perizinannya.

"Investasi di Gorontalo selama 3 tahun ini terus meningkat. Yang mulanya Rp150 miliyar sekarang menjadi Rp 4 tiriliun pertahun, artinya terjadi peningkatan 20 kali lipat di masa kepemimpinan saya," ujar Nelson.

"Daya tarik investasi di Gorontalo sekarang ini sangat banyak. Saya berharap perusahan Yeshu kalau bisa tahun ini sudah memulai investasi di Gorontalo," pungkas Bupati Nelson.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama