Pakar-pakar Pergubi Siap Bantu Percepatan Pariwisata Danau Toba Mendunia

Foto: Ketua Dewan Pakar Komite Danau Toba, Prof. Dr. Ir Gimbal Doloksaribu, MT serahkan cindera mata kepada Bupati Samosir, Drs. Rapidin Simbolon, MM (kedua kiri) di GWS UKI, Cawang, Jakarta

JAKARTA (wartamerdeka.info) - Dalam rangka mendukung Percepatan Pariwisata Danau Toba Mendunia, di Era Pemerintahan Presiden Jokowi, pakar-pakar Persatuan Guru Besar (Profesor) Indonesia (Pergubi), siap membantu melalui Komite Danau Toba (KDT).

Hal ini dikatakan Ketua Dewan Pakar Komite Danau Toba, Prof. Dr. Ir Gimbal Doloksaribu, MT, yang juga sebagai Ketua Umum DPP Pergubi, dalam wawancara khusus usai Deklarasi Jakarta-Komite Danau Toba dengan tema: Percepatan Pariwisata Danau Toba Mendunia, di Era Pemerintahan Presiden Jokowi, hari Minggu, 29 September 2019, di GWS, Kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur.

"Di Pergubi itu kan banyak pakar. Ada pakar bidang Lingkungan, Sosiologi, Ekonomi, Teknologi, dan lain-lain. Jadi, sesuai dengan apa yang dideklarasikan tadi, dalam rangka Percepatan Pariwisata Danau Toba Mendunia, kita siap terjunlah," ucapnya.

Menurut Prof. Gimbal Doloksaribu, di Komite Danau Toba sudah ada beberapa pakar yang siap membidangi sesuai dengan apa yang berkaitan dengan upaya percepatan pariwisata Danau Toba. Namun iapun mengatakan, dengan program yang telah dicanangkan Pemerintah melalui (Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), nantinya akan dapat bersinergi.

Menanggapi peristiwa Sigapiton, yang sempat viral karena masyarakat setempat menolak dimulainya pekerjaan pembuatan jalan, dimana BPODT menurunkan alat-alat berat beberapa waktu lalu, Prof. Gimbal mengatakan, mestinya clear dulu permasalahannya, baru dikerjakan.

"Dari peristiwa itu dapat dilihat, masih ada yang belum clear. Jadi, harusnya itu dulu yang betul-betul diselesaikan, baru mulai kerja. Jangan pula terkesan arogan, dengan langsung menurunkan alat-alat berat," tandasnya.

Termasuk menurutnya mengenai jika ada penggantian lahan adat, tentu mestinya dapat dirundinglan, disesuaikan dengan NJOP maupun aturan penggantian yang semestinya.

"Artinya, kalau di Jakarta ini terjadi penggusuran dari tanah garapan, mereka yang digusur kan dapat kompensasi. Apalagi itu disana tanah adat. Ya mestinya disesuaikanlah," bebernya.

Di sisi lain, dalam hal mendukung Danau Toba sebagai destinasi pariwisata dunia, dia juga berharap agar ada perubahan perilaku masyarakat yang lebih menyesuaikan terhadap dunia kepariwisataan, seperti Bali.

"Kita juga berharap, ada perubahan perilaku masyarakat dalam menyambut Danau Toba sebagai destinasi pariwisata dunia. Ya seperti Bali itulah. Dan hendaknya gereja dapat lebih berperan memberi penyuluhan maupun pendekatan sosial, karena masyarakat disana mayoritas Kristen," pungkasnya.

Foto: Para peserta Deklarasi Komite Danau Toba, mendukung Percepatan Pariwisata Danau Toba Mendunia

Sementara itu, dalam sesi Deklarasi, Ketua Umum Komite Danau Toba (KDT), St. Edison Manurung, SH., MM membacakan naskah sebagai berikut: Deklarasi Jakarta, 29 September 2019; Kami yang berkumpul ditempat ini mendeklarasikan dukungan Percepatan Pariwisata Danau Toba Mendunia di Era Pemerintahan Jokowi, dengan tetap melindungi nilai-nilai adat budaya lokal, hak-hak segenap masyarakat, dan kelestarian lingkungan hidup se kawasan Danau Toba.

Di bagian bawah teks Deklarasi tertulis, atas nama kami yang berkumpul: St. Edison Manurung, SH., MM-Ketua Umum Komite Danau Toba; Drs. Martua Situngkir, Ak-Ketua Panitia; Drs. Nikson Nababan-Bupati Tapanuli Utara; Dosmar Banjarnahor, SE-Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan; Ir. Darwin Siagian, M.Sc-Bupati Kabupaten Toba Samosir; Drs. Rapidin Simbolon, MM-Bupati Kabupaten Samosir.

Edison Manurung juga mengatakan, acara Deklarasi tersebut, bermitra dengan para Ketua Umum Marga dan Marga-marga se Jabodetabek, Tokoh Adat, Tokoh Budaya, Akademisi, dan seluruh stakeholder Kawasan Danau Toba. Ada sekitar 300-an peserta yang hadir dalam acara tersebut.

Dikatakan Edison, Komite Danau Toba siap menjembatani Pemerintah dan masyarakat setempat. Dan direncanakan tanggal 13 Oktober 2019 mendatang, akan turun ke lapangan.

Beberapa tokoh penting yang memberikan sambutan yaitu: Asisten Pemerintahanan dan Dinas Pariwisata Provinsi Sumut (mewakili Gubernur Sumut) Drs. Jumsadi Damanik, SH., M.Hum; mantan Wagub Sumut, Brigjen TNI (Purn). Dr. Hj. Nurhajizah Marpaung, SH., MH; perwakilan Ketua Umum marga, Ketua Umum Parsadaan Pomparan Raja Toga Manurung dohot Boruna (Patambor) Indonesia, Prof. Dr. Adler Haymans Manurung; St. Dr. Pontas Sinaga, M.Sc, Ketua Umum Parsadaan Pomparan Toga Sinaga & Boruna (PPTSB) Jakarta Raya dan Sekitarnya.

Sementara mewakili para Bupati se kawasan Danau Toba, memberikan sambutan Wakil Bupati Tobasa, Ir. Hulman Sitorus, MM mewakili Bupati Ir. Darwin Siagian, M.Sc, dan Bupati Samosir, Drs. Rapidin Simbolon, MM. Sedangkan Bupati Tapanuli Utara dan Humbahas, nampaknya berhalangan hadir.

Dari Kemenko Maritim, Dr. Nani Hendiarti menyampaikan presentasinya, dan dari BPODT, diwakili Direktur Pemasanan, Ir. Basar Simanjuntak, MT. Dan terakhir dari anggota DPR RI, Drs. Sahat Silaban, Fraksi Partai Nasdem, sebelumnya di Komisi V DPR.

Tampak hadir beberapa tokoh lainnya seperti: Panda Nababan, mantan anggota DPR RI; Prof. Dr. M.H Matondang, SE., MA, mantan Rektor UNKRIS/ Ketua Dewan Pembina IPKI (Ikatan Perintis Kemerdekaan Indonesia) yang juga Guru Besar Universitas Pancasila; Ketua Umum DPP Forum Bangs Batak Indonesia (FBBI), Dr. Ronsen Pasaribu, SH., MM; Ketua Umum DPP Kerabat (Kerukunan Masyarakat Batak), Dr. H.P Panggabean, SH., MS yang juga sebagai Ketua Umum DPP Kermahudatara (Kerukunan Masyarakat hukum Adat Nusantara); tokoh marga seperti: Muchtar Panjaitan, SH; Ir. Saut Siagian; pelawak Batak Edison Sibuea, dan masih banyak yang lainnya.

Adapun Panitia Deklarasi itu diketuai Drs. Martua Situngkir, Ak; St. Ir. Monang Sirumapea (Sekretaris); Ir. Santi Amir Sihaloho; Ir. Sepri Situmeang, MM; Rudolf Sirait, SH, dan lain-lain. Acara berjalan lancar yang dipandu MC Vanda Hutagalung. (DANS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama