Warga Desa Muara Lawai Tolak Tim Pertanahan Kab Lahat Masuk Areal Tambang PT BGG


LAHAT (wartamerdeka.info) - Ratusan warga Desa Muara Lawai berjaga di depan pintu masuk tambang batubara milik PT Bumi Gema Gempita (BGG) sambil membentangkan spanduk, Rabu (6/11/2019).

Bahkan warga mengancam, Desa Muara Lawai akan bergabung dengan Kabupaten tetangga, yaitu Kab Muara Enim.

Salah satu warga Desa Muara Lawai Aidi menjelaskan, lahan sekitar seluas 50 H di sekitar air langkap / pusawan itu masih masuk IUP PT  GBB di wilayah Desa Muara Lawai Kecamatan Merapi Timur.

Warga  Desa Muara Lawai, jelas Aidi, menolak klaim yang menyebut tanah tersebut masuk wilayah Desa Banjarsari.

Kepala Desa Muara Lawai Johan saat ditemui di lokasi menegaskan bahwa lahan apa yang dikatakan oleh Kades Banjarsari Ropei milik 23 warga desa banjasari itu jelas lahan ini masuk IUP PT.Bumi Gema Gempita (BGG) jadi jelas lahan ini sudah masuk desa Muara Lawai bukan masuk desa Banjarsari.

"Saya selaku Kepala Desa Muara Lawai  tidak ingin terjadinya bentrok antar warga saya dengan warga Desa Banjasari, makanya saya turun langsung ke lapangan jangan sampai terjadi hal yang kita tidak di inginkan,"  tuturnya.

Kades Banjarsari Rofei dihubungi menerangkan bahwa pihaknya akan bertemu dengan pihak PT.BGG dan didampingi pihak Pemda Lahat.

"Rencananya pihak kami melakukan verifikasi lahan milik 23 warga saya  di IUP PT.BGG. Saya selaku kades belum tahu permasalahan ini, kami masih menunggu pihak dari Pemda Lahat untuk menyelesaikan masalah lahan," ucap Ropei

Sementara itu, kehadiran Tim Pertanahan dari Dinas PRKPP  Feri Rosidi untuk masuk ke lokasi IUP PT BGG) ditolak oleh warga desa Muara Lawai.

Pada kesempatan itu,  turut hadir di antaranya Kapolsek AKP Adriansyah SIK beserta anggota, Sekcam Ahmad Ikhsan,  Kodim 0405 Lahat. Mereka siaga di lokasi pintu masuk tambang milik PT BGG untuk mengantisipasi terjadi yang tidak diinginkan antara kedua belah pihak.

Sementara pihak warga desa Banjarsari tidak jadi mendatangi ke lokasi IUP PT.BGG dikarenakan warga desa Muara Lawai bersiap siap siaga di depan pintu masuk tambang PT. BGG dan sudah dijaga juga oleh aparat keamanan.

Warga Desa Muara Lawai tegas tidak mengizinkan tim indetivikasi dan fasilitasi penanganan untuk masuk ke lahan yang diklaim oleh warga  desa Banjarsari dan hal ini telah dibuat berita acara oleh pihak tim pertanahan Dinas PRKPP.

Berita acara ini yang dibuat oleh  pihak PRKPP ditandatangani Kapolsek, camat, Danramil, kades .

Kades Muara Lawai Johan Rapani mewakili warga Desa Muara Lawai menolak tim pertanhan masuk ke tambang PT BGG apapun alasannya, karena tidak ada lahan milik desa Banjasari masuk IUP PT BGG.

"Kalau tetap memaksa masuk, kalau ada apa apa, saya tidak bertanggung jawab," tegas Johan

Ditegaskan lagi perbatasan desa Muara Lawai sudah diukur disaksikan wakil bupati daat itu, Sukadi Duadji.

Kepala Dinas PRKPP melalui Kasi Pertanahan Feri Rosadi menjelaskan pihaknya akan melaporkan ke Sekda Lahat terkait masalah tersebut.

Feri menambahkan kades Muara Lawai dan Kades Desa Banjarsari serta perwakilan warga secepatnya akan dipertemukan membahas tapal batas kedua desa tersebut. (Agus v)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama