Memberi Dan Menerima


Oleh: Hj. Dwi Wahyuni, S.Ag.
(Penyuluh Agama Islam, KUA Nglipar, KEMENAG  Gunungkidul, DIY)

Makna memberi di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti,  menyerahkan (membagikan, menyampaikan) sesuatu. Contoh: ia memberi uang dan pakaian kepada...

Memberikan berasal dari kata dasar beri. Memberikan memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga memberikan dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Makna menerima di KBBI adalah: menyambut; mengambil (mendapat, menampung, dan sebagainya) sesuatu yang diberikan,.... Contoh: ia senang Menyambut, mengambil, mendapat.......Sesuatu yang diberikan......

Menerima berasal dari kata dasar terima. Menerima Juga  memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga menerima dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Memberi dan menerima adalah dua kata yang saling setia, orang yang berniat memberi dan tidak ada yang mau menerima maka orang tersebut pasti gagal sebagai pemberi, begitu juga sebaliknya, seseorang tidak akan bisa menerima kalau tidak ada orang yang memberi.
Sebagai makhluk sosial dalam hidup ini pastilah ada keterkaitan antara makhluk yang satu dengan yang lain.

Seseorang tidak akan bisa hidup sendiri tanpa interaksi dengan makhluk lain.
Allah sudah memberikan 'qodho dan kodarnya kepada semua makhluk, dan  kepada manusia, ada yang diberikan kelebihan ada yang sedang dan ada yang kurang, maka kata  Memberi dan Menerima ini bisa berjalan seiringan.
 QS. Saba’ Ayat 39
قُلۡ إِنَّ رَبِّي يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦ وَيَقۡدِرُ لَهُۥۚ وَمَآ أَنفَقۡتُم مِّن شَيۡءٖ فَهُوَ يُخۡلِفُهُۥۖ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلرَّٰزِقِينَ ٣٩
39. Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)".

Dan barang apa yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya..

Saudaraku....
Dalam rumusan matematika, bila sesuatu dikeluarkan, atau diberikan kepada orang lain, maka  sesuatu itu pastilah  akan berkurang, misalnya  tiga  diambil satu , maka  tinggalah dua , lima buah apel dan apel tersebut yang dua diberikan kepada orang lain, tentu dan pasti apel itu tinggal tiga, dan seterusnya,   Tetapi  apakah rumusan seperti ini berlaku untuk konsep memberi yang sesungguhnya, terutama menurut Agama Islam ?

Menurut Agama   Islam  kita mengenal Ada Infaq, Shodaqoh, Zakat, Wakaf,    amal saleh, dan lain-lain. Pemberian yang dianggap dalam kategori itu pun beragam, mulai dari harta, tenaga, atau memberi pelajaran, arahan  bahkan  memberikan sesungging senyumanpun masuk kategori shodaqoh yang diberikan kepada orang lain , sesungguhnya  hal  tersebut justru bisa melipatgandakan kebaikan  Orang yang memberi.

Banyak sekali ayat dalam al-Qur’an yang menunjukkan bahwa pemberi kebaikan akan menerima kebaikan, bahkan berlipat ganda dan dengan bonus luar biasa. 
QS.Al Baqoroh Ayat 245
مَّن ذَا ٱلَّذِي يُقۡرِضُ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنٗا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضۡعَافٗا كَثِيرَةٗۚ وَٱللَّهُ يَقۡبِضُ وَيَبۡصُۜطُ وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ ٢٤٥
245. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan
QS. Al-Baqoroh Ayat 261 Telah Disebutkan :
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنۢبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ ٢٦١
261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui

QS. Abaqoroh Ayat 265
وَمَثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمُ ٱبۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ ٱللَّهِ وَتَثۡبِيتٗا مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ كَمَثَلِ جَنَّةِۢ بِرَبۡوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٞ فَ‍َٔاتَتۡ أُكُلَهَا ضِعۡفَيۡنِ فَإِن لَّمۡ يُصِبۡهَا وَابِلٞ فَطَلّٞۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ ٢٦٥
265. Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat

QS. Ar-Rahman Ayat 60
 هَلۡ جَزَآءُ ٱلۡإِحۡسَٰنِ إِلَّا ٱلۡإِحۡسَٰنُ ٦٠
 “ Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)

 QS. Al-Zalzalah Ayat 7
فَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرٗا يَرَهُۥ ٧
 ”Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya
QS Muhammad ayat 7
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ ٧
 “  Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu
QS. Al Haj. Ayat 40.
............   وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ ٤٠
“......Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Dalam sebuah hadis misalnya disebutkan bahwa memberi senyum pun adalah sedekah. Ini artinya memberi senyum akan membuatmu menerima pahala.

 تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَ
“Senyummu di depan saudaramu, adalah sedekah bagimu” 

Pahala secara umum diartikan sebagai balasan  dari Allah  yang akan diterimanya, baik Di  Dunia maupun Di Akhirat Kelak
Di Dunia kita bisa merasakan  Pahala dalam bentuk kepuasan batin, kebahagiaan, dan kenyamanan hati didapatkan dari memberi kebaikan atau memberikan sesuatu kepada orang lain, dan orang lain tersebut bisa menikmati pemberian tersebut.

Di sini ada timbal balik, memberi sesuatu terhadap orang lain atau makhluq yang lain , tetapi pada saat yang sama kita  telah menerima pahala yang besar dari Allah SWT.

Segala Sesuatu yang kita berikan kepada orang lain, tidak akan berkurang sedikitpun, tetapi justru akan bertambah dan  terus bertambah.

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah tidaklah mengurangi harta
Kenapa Bertambah ? Karena Allah Akan Menggantinya dan Akan Didoakan Oleh Malaikat supaya Allah memberikan Gantinya.

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39)

  Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
"Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua Malaikat yang turun dan berdoa, "Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga)." Malaikat yang lain berdoa, "Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah)." (HR Bukhari dan Muslim).

Bila kita renungkan, memberikan harta kita dalam Islam dikatakan sebagai menyucikan harta yang dimiliki.  ketika mengeluarkan harta. Sesungguhnya itu bukan untuk orang lain, tapi untuk kebaikan diri sendiri.

QS At Taubat Ayat 103
خُذۡ مِنۡ أَمۡوَٰلِهِمۡ صَدَقَةٗ تُطَهِّرُهُمۡ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيۡهِمۡۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٞ لَّهُمۡۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ١٠٣
103. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

Perhatikanlah perbedaan air yang menggenang dan yang mengalir. Air yang menggenang apalagi menumpuk diam dalam suatu wadah lama-kelamaan air akan keruh dan menjadi sarang bibit nyamuk yang bisa membawa penyakit, ditambah lagi baunya tak sedap. Tapi lihatlah air yang mengalir. Air yang mengalir akan terlihat jernih dan akan membawa kotoran yang dilewatinya,dan tidak akan menimbulkan bau disekitarnya.
Alirkanlah apa yang kita  miliki kepada orang lain, niscaya itu akan membawa kebaikan bukan hanya pada orang lain, tapi juga kepada  diri kita sendiri.

Memberi kepada orang lain sesungguhnya adalah membuat diri sendiri menerima sesuatu yang sering kali jauh lebih besar dan berharga dari yang diberikan. Tak ada orang yang jatuh miskin karena memberi dan tak ada orang yang kehilangan senyum bahagia karena memberi senyuman kepada sesama. Mari bederma dengan apa saja yang kita punya.

Seorang ayah yang memberi Nafkah kepada Anak dan Istri Dengan yang Halal lagi thoyyib, Maka Dia akan Memanen dengan memiliki Istri yang Sholihah dan Anak-anak yang sholih dan Sholihah, akan menyejukkan Hati dan sebagai Aset berharga sebagai Anak yang selalu mendoakan kedua orang tua mereka, Walaupun Kedua orang Tuanya Sudah menghadap Yang Kuasa. Semua Akan Kembali Kepada Diri kita sendiri, Begitu Juga Sebaliknya.

 QS AlFurqon Ayat 74
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا ٧٤
74. Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa
Semoga Allah Senantiasa Membukakan Mata dan Hati  untuk tetap bisa memberikan atau mengalirkan harta yang diberikan kepada kita di jalan Allah SWT. Aamiin Ya Robbal Aalamiin.( Editor Sudono Sueb)

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama