Prof Dr Zainuddin Maliki: Atasi Covid-19 Butuh Payung Suci


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Korban covid-19 masih terus bertambah. Sektor ekonomi semakin terpuruk. Presiden Joko Widodo, pada rapat terbatas, 18 Juni, di istana dengan nada tinggi menyebut kondisi saat ini tidak biasa.
Menkeu Sri Mulyani  dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis 9 Juli 2020, menyebut ekonomi Indonesia akan merosot tajam hingga minus 5,1 persen di Kuartal kedua. Kontraksi tajam itu terjadi karena adanya tekanan dahsyat pandemi Covid-19 yang berat di bulan April dan Mei.

Prof. Dr. Zainuddin Maliki anggota MPR RI dari F-PAN saat Sosialisasi 4 pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, di Lamongan, Sabtu 4 Juli 2020 menyatakan bahwa krisis belum mencapai klimaksnya saja keadaan sudah berat.

"Dalam situasi seperti ini yang dibutuhkan adalah payung suci, yaitu pertolongan Tuhan," ungkapnya, hari ini (12/7).

"Ikhtiar menjaga kesehatan sudah dilakukan. Kerja keras kearah pemulihan ekonomi pun juga sudah. Anggaran dicanangkan hingga Rp 905 trilyun. Kesemua ikhtiar tidak akan berhasil, kecuali atas pertolongan Nya," ungkap legislator asal, yang juga ketua KB PII Jawa Timur itu.

"Dengan demikian semangat mencari keridhaan Tuhan harus mengedepan. Jangan hanya semangat mengeksploitasi, menguasai dan mengakumulasi kepentingan material seperti yang ditiupkan oleh ajaran kapitalisme saja yang mengedepan" ungkapnya.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Itu, juga mengingatkan bahwa ideologi kapitalisme yang di ditekankan adalah upaya mengeksploitasi, menguasai dan mengakumulasi kepentingan material tanpa batas, tanpa peduli di tengah krisis.

Kapitalisme menyebarkan faham memiliki dan menguasai bukan atas dasar need atau kebutuhan tetapi atas dasar want atau keinginan, sehingga memicu timbulnya keserakahan. Dari keserakahan itu memunculkan tindakan eksploitasi yang menjadi penyebab hilangnya keseimbangan dan kerusakan ekosystem.

Anggota Komisi X DPR RI itu lalu mengajak untuk membuang jauh ideologi kapitalisme yang serakah dan eksploitatif. Buang jauh juga faham komunisme yang atheis, karena bisa menjauhkan bangsa Indonesia dari pertolongan Tuhan.

"Supaya kita mendapatkan payung suci atau pertolongan Tuhan, mari kita ikuti apa yang dipesankan oleh Muhammadiyah.
"Muhammadiyah mengajak untuk menjadikan Indonesia yang berfalsafah dan ideologi Pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah," tegas mantan Ketua Dewan Pendidikan, Jawa Timur.

Sebagai Darul Ahdi maksudnya bangsa Indonesia telah sepakat secara final menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara. Wa syahadah, maksudnya sekarang waktunya semua elemen bangsa untuk mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila ke tengah-tengah  kehidupan sehari-hari.

 "Kesepakatan itu harus dihormati dan jangan diotak-atik lagi," Papar Zaenuddin Maliki.

"Jika nilai-nilai itu dilaksanakan secara konsisten, Tuhan pasti akan menurunkan payung sucinya berupa pertolongan untuk bisa keluar dari krisis, dan bangkit kembali membangun Indonesia yang berkemajuan," pungkas Guru Besar yang telah menulis banyak buku, diantaranya, Sosiologi Pendidikan ini. (Sudono Syueb/Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama