Relawan Ikut Turun : KUR Pertanian 2020 Lampaui Target Dan Tembus Rp 55 T

Pembina Relawan KUR (Kerja Untuk Rakyat), S. Tete Marthadilaga, Ketum KUR, Gus Rochim dan Sekjen KUR, Nur Budi Haritanto dan Ir. Johny Tarigan siap bantu petani. 

JAKARTA (wartamerdeka.info) - Program Presiden Joko Widodo untuk menggenjot pertanian di tengah pandemi Covid-19 terbilang sukses. Bersamaan dengan peningkatan kemudahan akses pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serapan kredit usaha rakyat (KUR) sektor melebihi pagu yang dicanangkan pada 2020. Pagu KUR Pertanian 2020 Rp 50 triliun.

Selama ini serapannya hanya rata-rata 20 persen. Namun, pada tahun 2020 bukan hanya mencapai serapan 100 persen. Atas bantuan relawan Kerja Untuk Rakyat, KUR Pertanian tembus melebihi target, hingga mencapai Rp 55 triliun.

"Kami bangga, atas kerja keras para relawan, KUR pertanian 2020 melampaui target," ungkap Ketua Umum Relawan Kerja Untuk Rakyat (KUR), Gus Rochim Pati, Senin (15/03/2021).

Gus Rochim mengucapkan  terima kasih  setinggi-tingginya kepada semua relawan. Atas kerja relawan KUR yang terbentuk sejak tahun 2016 tersebut, program Jokowi untuk mempermudah pembiayaan petani berjalan lancar.

"Ini jelas membantu wong cilik dalam mengakses Kredit Usaha Rakyat,'' cetus aktivis tani sejak muda ini.

Diketahui, Keputusan Presiden (Keppres) No 15 Tahun 2015 memutuskan pagu KUR dengan bunga 6 persen pada tahun 2020 sebesar Rp 190 triliun. Pagu tersebut diperuntukan KUR di berbagai sektor, seperti UMKM, kelautan dan perikanan,  dan pertanian. KUR sektor pertanian pada tahun 2020 mendapatkan alokasi sebesar 50 triliun.

Dalam rangka membantu serapan, relawan KUR tergerak untuk menyukseskan program pertanian di tengah pandemi Covid-19.

"Ini salah satu sektor yang terbukti tetap tumbuh di tengah kesulitan rakyat menghadapi pandemi Covid-19," tandas Gus Rochim.

Dalam kesempatan yang sama, Pembina Relawan KUR, S. Tete Marthadilaga berharap para relawan KUR baik di kepengurusan pusat maupun di daerah dan organisasi serta komunitas lainnya tetap bersemangat membantu petani tanpa pamrih dan melakukan pendampingan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan para petani. Sedangkan dalam setiap aktivitas harus tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yakni 3 M.

Selain itu, Mastete, sapaannya yang juga Direktur Operasional CV. Gema Tani Etam yang memproduksi pupuk cair organik merek SEMOK, para telawan tetap melalkukana montoring program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digulirkan pemerintah. Sedang kegiatan Ngaji Tani terus ditingkatkan dengan melibatkan para tokoh masyarakat, pegiat pertanian, akademisi dan lainnya.

“Kudu dimonitor proses KUR dari awal hingga akad kredit. Begitu halnya para petani seyogyanya didamping mulai dari awal tanam hingga masa panen. Malah, akan lebih baik lagi apabila bisa dibantu dalam penyerapan produksi pertanian. Syukur bisa memenuhi standar untuk ekspor hasil tani, ini baru juara…,“ harap Mastete.    

Untuk ke depannya para petani juga harus siap menghadapi tantangan modernisasi pertanian mulai dari hulu hingga hilir. Teknologi pertanian terus dikembangkan seiring tuntutan jaman. Namun yang terpenting untuk saat ini, petani harus waspada menghadapi perubahan iklim dan cuaca ekstrim dengan pola tanam dan jenis tanaman yang sesuai kondisi. Namun akan lebih aman apabila para petani ikut asuransi pertanian.  

Sementara itu, Sekjen Relawan KUR Nur Budi Hariyanto menambahkan, relawan KUR tersebar di 34 provinsi. Hingga saat ini, relawan terbentuk dari bawah, mulai koordinator desa, koordinator kecamatan, koordinator kabupaten, koordinator provinsi dan pengurus pusat.

Relawan KUR adalah gabungan dari relawan – relawan sebelumnya. Di dalamnya, bergabung relawan dari berbagai organisasi-organisasi massa (ormas), organisasi-organisasi non pemerintahan (Non Government Organization/NGO), tokoh-tokoh masyarakat, lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM), pegiat UMKM, praktisi pertanian, para petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan para kaum milenial yang peduli dengan ekonomi wong cilik.

“Motto relawan Kerja Untuk Rakyat adalah Ikhlas Berjuang Mengabdi Tanpa Batas”, ujarnya.

Nur Budi menyatakan, dengan adanya relawan KUR, harapannya Indonesia dapat  menjadi negara yang berdaulat pangan. Salah satunya, Indonesia dapat swasembada pangan dan jauh dari impor.

"Ini sesuai dengan nawacita Presiden Joko Widodo, Indonesia harus menjadi lumbung pangan 2045” tandasnya. ***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama