Coba "Digoyang", Taufik Fachruddin Makin Semangat Membangun Perseroda Sulsel, Siap Setor Rp 1 M Lebih Ke Pemprov

Taufik Fachruddin, Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda)

MAKASSAR (wartamerdeka.info) - Taufik Fachruddin, Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) Sulawesi Selatan yang belakangan ini coba "digoyang" dengan berbagai isu miring, pasca kasus hukum yang nenerpa Nurdin Abdullah, Gubernur (non aktif) Sulsel,  ternyata tak menggoyahkan tekadnya untuk membesarkan perusahaan milik Pemprov Sulsel tersebut.

Tudingan miring yang cenderung fitnah tersebut, sama sekali tak memiliki bukti hukum yang valid. Dan ini tidak menggoyahkan kinerjanya.

Taufik terus berupaya membangun Perseroda agar bisa membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulsel, dari hasil bisnis yang dijalankan.

"Alhamdulillah...Perseroda yang dulunya bernama Perusda ini, kini sudah mandiri. Malah sudah bisa menyetorkan PAD ke Pemprov,'' ujarnya ketika ditemui wartawan, hari ini.

Menurutnya, tahun lalu (2020) pihaknya sudah menyetor PAD Rp 500 Juta ke Pemprov Sulsel.

"Tahun ini, insya Allah kami bisa menyetor lebih dari satu miliar rupiah ke Pemprov Sulsel," ungkapnya.

Yang hebatnya lagi. Perseroda (d/h Perusda) Sulsel ini sejak ditangani Taufik Fachruddin, dua tahun lalu, tidak pernah mendapat suntikan dana dari APBD. 

Ia menjelaskan aset yang dimiliki Perseroda setelah ia taksasi secara real itu menembus hingga Rp 1,1 triliun.

Di Perseroda ada tiga jenis usaha yang paling menonjol yaitu Sulsel Property, Sulsel Parking, dan Sulsel B3 (Limbah medis).

Sulsel Property membawahi salah satunya hotel Grand Park Sayang yang ada di GMTDC.

"Kemudian beberapa tempat aset kita yang dikontrakkan juga memberikan value cukup besar ke kami. Ruko juga. Kami juga gak bisa manafikkan bahwa bisnis B3 ini meningkat drastis karena kondisi covid," katanya.

Perusahaan ini lanjut Taufik itu punya posisi strategis di Sulsel. Fungsi dan keutamaan dari Perswroda ini adalah memback up program program pemerintah Sulsel.

"Diketahui bahwa BUMD Sulsel itu 99 persen milik Pemerintah, dan 0.1 persen milik koperasi, karyawan Perseroda.," ujar Taufik. (Ar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama