Bertarung Di Bursa Sekda Lamongan (4)

  


Oleh: W. Masykar

Apakah Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Moh. Nalikan akan berjalan mulus atau justru Pansel akhirnya memutuskan Aris Wibawa sebagai Sekda definitif? Jawaban inilah sesungguhnya yang kita tunggu. Semua tahapan sudah dilakukan, pengumuman hasil seleksi  memunculkan tiga nama peringkat calon sekda Lamongan; Moh. Nalikan, peringkat satu, disusul Aris Wibawa, di posisi kedua dan Fida Nuraida di peringkat ketiga (27 Juli). 

"Iya hari ini diumumkan hasil seleksi dari pansel, dari peringkat satu sampai tiga ya nama nama itu, Mas," ujar Kepala BKD Lamongan, Bambang Hajar. 

Tampaknya, sejak awal, sudah bisa diprediksi, bupati bakal memilih siapa? 

Ada beberapa indikasi, mudahnya menebak siapa yang bakal duduk di kursi sekda definitif Lamongan. Pertama, pasca dilantiknya bupati Yuhronur Efendi, angin semakin kencang mengarah ke sosok Khusnul Yaqin. Pria berkaca mata ini, bahkan dianggap calon jadi. Namun, ada kekuatan politik yang tidak menghendaki Khusnul Yaqin menjadi Sekda. Karena, dinilai resistensi dan resiko politiknya tidak kecil.

Meninggalnya mantan bupati Fadeli, nama Khusnul Yaqin lantas semakin tenggelam dari perbincangan publik, termasuk kalangan birokrasi. 

Arus politik kemudian semakin "meminggirkan" Kepala Dinas Bapemas ini, semakin di pojok. Nama Moh. Nalikan seolah mengambil alih posisi Khusnul, mantan kepala dinas Ketahanan Pangan ini, semakin populer dan terus berkibar, apalagi konon sosok inilah yang dinilai tepat untuk menjadi sparing partner bupati Pak Yes. Kabarnya, bupati berharap pria yang kini duduk di kursi Asisten satu ini, bisa duduk di kursi Sekda. 

Dan, last but not least, pada babak dibukanya pendaftaran seleksi Sekda, nama Moh. Nalikan tetap konsisten maju mendaftar, sementara nama Khusnul Yaqin tidak ada dalam daftar nama nama yang akan bertarung dalam bursa seleksi, termasuk nama Zamroni yang juga tidak ikut mendaftar. 

Zamroni tidak maju dalam bursa Sekda tidaklah mengagetkan, namun pada saat yang sama, nama Khusnul Yaqin tidak ada dalam lima peserta yang maju mendaftar membuat banyak pihak terhenyak. Mengapa Khusnul Yaqin tidak ikut bertarung dalam bursa seleksi Sekda? Dan nama nama, Fahruddin Ali Fikri, Anang Taufiq, Fida Nuraida dan Aris Wibawa yang justru "berpartisipasi" meramaikan bursa bersaing melawan Moh. Nalikan yang notabene sejak awal termasuk sosok yang cukup kuat memenangkan bursa ini? Jawabannya, mudah, Khusnul Yaqin sudah memprediksi kalau dipaksakan maju, dipastikan akan tumbang sebelum bupati akan memilih siapa yang menjadi Sekda atau setidak tidaknya, Khusnul ada pada peringkat dua atau tiga, bahkan peringkat berikutnya. Bagi dia, kalau itu terjadi bukan saja dicibir publik, tapi hanya dapat "malu". Akankah bupati akan memilih Moh. Nalikan yang pada seleksi ini berada di peringkat satu atau berbalik arah memutuskan memilih Aris Wibawa sehingga mantan Camat Solokuro ini, akan bersiap siap untuk dilantik pada Agustus mendatang?.. Bersambung...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama