LPMDes Titik Awal Pergerakan Perekonomian Lamongan

LAMONGAN (wartamerdeka.info) - Lamongan merupakan salah satu produsen gabah terbesar (kelima) di Indonesia dan  penyangga beras nasional, juga penghasil jagung terbesar di Jatim (nomor 3). 

Penyediaan infrastruktur menjadi penting untuk mendukung kemandirian, pengelolaan, dan keseimbangan cadangan pangan, keberadaan LPMDes (Lumbung Pangan Masyarakat Desa) menjadi urgen. 

Menyerahkan dan meresmikan hibah LPMDEs pada 2 Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) di Desa Solokuro (Gapoktan Sumber Pangan) Kecamatan Solokuro dan Desa Tunggul (Gapoktan Makaryo) Kecamatan Paciran, Selasa (14/12), bupati Lamongan, Yuhronur Efendi berpesan agar masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik. Nantinya tidak hanya sekedar tempat penyimpanan beras, LPMDes ini juga memiliki nilai ekonomis.

“Nanti gapoktan desa bisa diajak berkunjung ke lumbung-lumbung pangan Lamongan yang sudah baik untuk melihat operasionalnya. Artinya LPMDes ini tidak hanya sekedar sebagai tempat penyimpanan, tapi lebih dari itu nanti bisa ada pergerakan ekonomi dari sini,” pesan Pak Yes.

Meski difungsikan untuk persiapan ketahanan pangan masyarakat di desa, dari lumbung pangan ini Pak Yes berharap kedepannya akan menjadi pusat-pusat pergerakan perekonomian di desa. 

“Lamongan tidak akan bisa maju, kalau desanya tidak maju. Kita harapkan dari gabah yang disimpan itu bisa juga dijadikan beras kemasan, dan sebagainya. Minimal untuk mencukupi kebutuhan warga dalam desa,” tambah Pak Yes.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan, Pujo Broto Iriawan Putra, saat ini jumlah hibah lumbung pangan yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2006 sudah berjumlah 74 dari 204 lumbung pangan yang aktif di Kabupaten Lamongan. Selain hibah lumbung pangan, Lamongan juga telah menyalurkan 89 hibah isi lumbung pangan.

“Untuk hibah 2 LPMDes ini total 1 milar 50 juta. Kami lakukan pembangunan gudang lumbung, pembangunan lantai jemur, dan pembangunan rumah rice milling unit (RMI), dan kami isi beserta gabahnya sekalian 8 ton gabah. Di Lamongan jumlah lumbung pangan yang aktif ada 204. dikatakan aktif jika memiliki buku administrasi, melaksanakan pertemuan kelompok minimal 2 kali setahun, dan memiliki kegiatan simpan pinjam,” terang Pujo.

Selain itu, lanjut Pujo, tahun 2022 melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) fisik penugasan bidang pertanian Lamongan mendapatkan alokasi anggaran sebesar kurang lebih 2 miliar untuk pembangunan LPM di 2 lokasi mendatang, yakni di desa Sumberbanjar Kecamatan Bluluk dan desa Mendogo Kecamatan Ngimbang.(Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama