Oleh: Nu'man Suhadi
(Anggota LITBANG DPD PAN Lamongan)
BEREDARNYA pernyataan Zulkifli Hasan ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) diberbagai media nasional mengenai dukungan penundaan pemilihan umum 2024, menjadi perbincangan serius dinternal PAN khusus nya DPD Lamongan.
Sekalipun perbincangan tersebut, bersifat informal melalui pernyataan-pernyataan kader ataupun simpatisan PAN di medsos dan beberapa grup WA, yang hampir sebagian besar bernada kecewa, mengingat pernyataan Ketum dinilai dapat mengganggu proses konsolidasi partai yang kini sedang on the fire dalam mempersiapkan dan penguatan pendidikan politik kepada masyarakat dan basis massa.
Litbang DPD PAN Lamongan baru saja meluncurkan program pendidikan politik "CANTIK" (Cangkrukan poltik) yang berkonsep obrolan santai di warung kopi pada tanggal 20 februari 2022 di Vienna caffe yang tujuan nya agar PAN semakin dekat dengan masyarakat dan menyadari bahwa politik itu tidak sekedar pada saat pemilu saja setelah itu selesai, tetapi bagaimana masyarakat terus bergerak, mengikuti perkembangan, bahkan mempersiapkan, jikalau ada orang/tokoh masyarakat yang dianggap aspiratif dan layak untuk menjadi calon legislatif, DPD PAN membuka pintu untuk proses pencalegkan.
Dalam konteks tersebut, maka pernyataan ketum PAN Zulhas rasanya tidak relevan dengan apa yang sedang kita lakukan di arus bawah, apapun dalihnya. Seharusnya Ketum mengerti betul suasana kebatinan masyarakat, simpatisan dan kader PAN yang ada di akar rumput, oleh karena itu baiknya ketum PAN menyelenggarakan RAKORNAS terlebih dahulu baru membuat pernyataan, agar pernyataan yang disampaikan benar-benar relevan dengan kebutuhan organisasi dan selaras dengan suasana kebatinan masayarakat, simpatisan dan kader PAN di akar rumput.
Kita menyayangkan betul pernyataan ketum PAN saat ini yang terkesan bersifat pribadi dan justru membuat PAN kehilangan identitas sebagai partai pendukung pemerintah yang kritis kontrukstif menjadi pragmatis, semoga setelah ini Ketum PAN menyelenggarakan Rakornas atau melakukan risert lewat bidang Litbang tentang persiapan pemilu tahun 2024, agar ada dalil legitimasi internal dalam pernyataan politik tersebut. (*)
Aneh ketum itu orang pintar tapi gk bisa baca suasana kebatinan rakyat dan gk bisa baca karakter pemilih PAN
BalasHapus