MAKASSAR (wartamerdeka.info) - Partai Golkar mulai merumuskan sejumlah strategi politik menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Tujuannya adalah untuk mendapatkan masukan-masukan strategi pemenangan pemilu," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto usai membuka Rakornas Golkar di Makassar, Jumat malam (11/3/2022).
Ia menyebutkan seluruh anggota dewan, baik DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota hadir mengikuti rakornas tersebut. Selain itu, telah dipersiapkan strategi pemenangan untuk digodok bersama.
"Sudah disiapkan (startegi) badan pemenangan pemilu oleh DPP pemenangan pemilu," papar Menko Perekonomian itu kepada wartawan.
Airlangga juga membeberkan Partai Golkar telah menyusun sejumlah langkah taktis untuk menghadapi pemilu anggota legislatif maupun Pilpres pada tanggal 14 Februari 2024.
"Sekaligus Partai Golkar sudah menyusun fungsionaris untuk pileg dan Pilpres. Itu yang dijadikan materi pembahasan satu dua hari ini," kata bakal calon presiden dari Partai Golkar ini.
Secara terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan bahwa rakornas pemenangan ini sebagai hal rutinitas dan sudah terprogram dalam memantapkan pemenangan pemilu.
"Ada dua materi sangat penting, yaitu membahas tentang KTA (kartu tanda anggota) dan strategi pemenangan pileg, Pilpres, dan pilkada. Oleh karena itu, Partai Golkar sudah mempersiapkan diri," katanya.
Selain itu, kata Nurdin, akan dibahas pula permasalahan sosial lainnya, mengingat rakyat sekarang mengalami kesulitan komoditas berkaitan dengan kenaikan harga dan kelangkaan berbagai kebutuhan masyarakat, khususnya minyak goreng.
Berdasarkan pantauan, usai pembukaan rakornas tersebut, sejumlah mahasiswa yang mengelar aksi di depan Hotel Claro mendesak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyelesaikan persoalan minyak goreng serta kenaikan harga komoditas pokok lainnya. Mereka dibubarkan anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG).
Dalam aksi tersebut sempat terjadi ketegangan dan berujung kericuhan antara mahasiswa dan anggota AMPG. Kejadian itu dapat diredam aparat keamanan. Kejadian serupa juga terjadi sore tadi dengan tuntutan sama. (An)