LIMBOTO (wartamerdeka.info) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Provinsi Gorontalo menyelenggarakan rapat sinkronisasi dan koordinasi pasca terjadinya bencana banjir dan tanah longsor yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Gorontalo, Senin (04/04/2022).
Dalam rapat itu terungkap antara pemjav Gorontalo dengan pihak BWS Sulawesi II Provinsi Gorontalo telah mengambil berbagai kebijakan pasca bencana banjir dan tanah longsor di daerah ini.
"BWS melakukan langkah-langkah untuk penanganan pasca banjir melalui anggaran dan sesuai kewenangannya seperti penanganan sungai Alo - Molalahu dan Biyonga dengan biaya kurang lebih 18 miliar serta penanganan banjir melalui dana darurat," ungkap Roni.
Selain itu, penanganan banjir juga dilakukan Dinas PUPR Provinsi Gorontalo pada beberapa pekerjaan jembatan yang rusak pasca banjir. Sedangkan Pemerintah Kabupaten Gorontalo sendiri telah merencanakan program penanganan melalui dana PEN yang meliputi pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan.
"Dari 493 anggaran yang kami pinjam kembali karena SHT kurang lebih 80 miliar untuk dimaksimalkan untuk di pinjam kembali melaksanakan kegiatan-kegiatan yang belum terdanai pada dana PEN sebelumnya," ungkap Roni Sampir. (Irf)