Ketua FKPPI Tana Toraja Jansen Saputra Godjang Siap Hadapi Oknum Yang Bekingi Pertambangan Ilegal

MAKASSAR (wartamerdeka.info) - Persoalan mengenai tambang liar atau illegal di Toraja khususnya Tana Toraja, makin hangat. Timbul pro dan kontra. Ada yang turut mendukung agar tambang illegal itu dihentikan jika memang tidak punya IUP (Izin Usaha Pertambangan), ada pula yang cenderung membiarkan penambangan itu beroperasi. 

Bagi yang pro, diduga karena ada kepentingan sesaat. Alasannya klise sebagai pembenaran, yakni untuk pembangunan, investasi industri buat menambah pendapatan daerah serta pembukaan lapangan kerja, tanpa peduli IUP dan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Sedang yang kontra, murni penegakan aturan perundang-undangan yang berlaku. 

Sejatinya, bagi yang kontra, jika ingin berinvestasi dengan industri apapun termasuk di sektor pertambangan harus memiliki izin yang dikeluarkan pemerintah. Laskar Merah Putih (LMP) Tana Toraja di bawah kepemimpinan Jansen Saputra Godjang, salah satunya yang paling  getol memantau dan mengawasi aktivitas tambang di Tana Toraja. 

Sejak masalah illegal mining ini mencuat hingga sekarang, persoalan mengenai ini mendapat perhatian publik Toraja. Bahkan hingga rilis berita terakhir tengah malam tadi (Jumat, 6/5) hingga pagi ini (7/5), terjadi polemik dan debat di salah satu group WA. "Ada yang respon berita tadi malam, mereka bahas. Tapi begitu ada yang ngomong lain saya langsung masuk," ujar Jansen, pagi tadi. 

Ketua Laskar Merah Putih (LMP) dan Ketua FKKPI  Tana Toraja Jansen Saputra Godjang

Menurut Ketua FKKPI (Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan ABRI) Tana Toraja ini, melalui telepon seluler pagi ini, omongan yang cenderung menyesatkan itu langsung ia patahkan. "Karena saya amati sudah nada-nadanya lain ada kesan beking. Saya bilang kalau ada yang coba-coba bekingi berhadapan dengan laskar merah putih, dengan saya, siapapun," tegas Jansen. 

Pihaknya, tambah Jansen, akan terus menelusuri dan kejar beking di balik semua illegal mining itu. "Kami terus menyelami dan mendalami kasus ini dengan mengorek keterangan semua pihak yang mengetahui hal ini, termasuk mencari tahu bekingnya. Karena tidak mungkin aktivitas tambang itu berjalan tanpa ada yang membekingi. Ini yang kita mau bongkar habis dan tuntas," tandasnya. (nanto)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama