Pataka Jer Basuki Mawa Beya Tiba di Lamongan

LAMONGAN (wartamerdeka.info) -Diberangkatkan pada 16 September lalu oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dari Gedung Negara Grahadi, untuk dikirab mengelilingi 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, Pataka Lambang/Logo Jer Basuki Mawa Beya Selasa (4/10) tiba di Kabupaten Lamongan. 

Diterima oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dari Kasatpol PP Tuban Gunadi pada Upacara Penerimaan Kirab Pataka di Pendopo Lokatantra Lamongan, Lambang/Logo Jer Basuki Mawa Beya ini kemudian diserahkan kepada Kasatpol PP Lamongan Jarwito, untuk selanjutnya diberangkatkan pasukan pembawa pataka dari Kabupaten Lamongan menuju Kabupaten Jombang.

Pada upacara Penerimaan Kirab Pataka tersebut, Bupati Yuhronur membacakan Ripta Prasasti yang ditulis oleh Gubernur Khofifah. 

Ripta Prasasti ini berisikan tulisan bahwa Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI merupakan harga mati yang harus dijaga dan dilindungi dengan segenap jiwa dan raga. Selain itu, sinergitas, kolaborasi, dan kerjasama adalah kunci keberhasilan pembangunan menuju kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Pak Yes mengajak seluruh masyarakat Lamongan untuk turut serta menyemarakkan Hari Jadi Provinsi (HJP) Jawa Timur ke 77, juga mendukung semua kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka HJP Jatim.

“Mari kita dukung semua kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ini, kita semarakkan, kita ramaikan, untuk bersama menuju Optimis Jatim Bangkit. Saya bersama segenap jajaran OPD dan seluruh masyarakat di Lamongan, mengucapkan selamat Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang ke 77, Optimis Jatim Bangkit,” ujar Pak Yes.

Di Lamongan, kedatangan pataka ini diiringi dengan drumband dari MAN 1 Lamongan dan disambut dengan Tari kreasi baru asli Lamongan, Tari Adhara Purwa. Pataka yang dikirab dalam kegiatan ini adalah Panji-Panji Lambang/Logo Provinsi Jawa Timur dengan semboyannya Jer Basuki Mawa Beya, didampingi dengan  Pataka Satpol PP, Linmas, Damkar, serta Logo Hari Jadi ke-77 Provinsi Jawa Timur.

Pataka ini akan dikirab hingga tanggal 11 Oktober mendatang, untuk kemudian dikibarkan dalam upacara peringatan Hari Jadi Provinsi pada tanggal 12 Oktober 2022 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, berakhir setelah menempuh jarak 1.900 km.

Moto Jer Basuki Mawa Beya ini memiliki arti bahwa setiap keinginan, cita-cita, dan kebahagiaan pasti membutuhkan biaya, baik bentuknya berupa uang, tenaga, pikiran,atau pengorbanan lain, yang inti maknanya adalah bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan diperlukan pengorbanan. 

Moto ini dijadikan landasan untuk menggugah kesadaran berkorban dalam gairah usaha membangun dengan tujuan mencapai kebahagiaan bersama, serta mengandung filosofi yang diterapkan pada seluruh aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugasnya, juga masyarakat dalam partisipasinya dalam setiap pembangunan. (Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama