PALANGKA RAYA (wartamerdeka.info) - Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh meminta jajaran Dukcapil saat ini berfokus pada program Dukcapil Go Digital. Dalam program yang menjadi bagian 14 Langkah Besar Dukcapil ini, semua dokumen kependudukan ditandatangani secara elektronik.
"Semua dokumen kependudukan bisa didigitalkan dan disimpan di smartphone. Diikuti sekarang dengan pembuatan KTP Digital. Kartu keluarga, akta lahir semuanya sudah bisa dicetak sendiri oleh penduduk," jelas Dirjen Zudan pada Rakor Dukcapil se Kalimantan Tengah untuk mendukung suksesnya Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (2/11/2022).
Menurutnya, hanya KTP-elektronik dan KIA (Kartu identitas anak) yang mesti dicetak di kantor Dinas Dukcapil dan di Anjungan Dukcapil Mendiri atau mesin ADM karena membutuhkan blanko khusus.
"Saya juga berharap rekan-rekan Dukcapil selalu berpedoman dengan semboyan Dukcapil BISA. Artinya B=Berkarya, I=Inovasi dan Inisiatif, S=Sabar namun penuh Semangat, dan A=Adaptif dan Amanah," kata Zudan yang tak bosan-bosan mengingatkan working culture bagi Korps Dukcapil ini.
Lebih jauh Dirjen Zudan menitipkan pesan agar Dukcapil Provinsi Kalteng yang membawahkan 14 Dinas Dukcapil Kabupaten Kota untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan agar bertambah baik dan bisa membahagiakan masyarakat.
"Unsur penting layanan adminduk adalah respons cepat, sebab masyarakat sangat menuntut kecepatan. Selain peningkatan kualitas juga sangat berkorelasi dengan kecepatan," kata Dirjen Zudan.
Lebih dari itu, sambung Zudan, Dukcapil memberikan banyak sekali kemudahan bagi masyarakat dalam mengurus adminduk.
Semua 14 langkah besar Dukcapil dalam 5 tahun isi sepenuhnya adalah kemudahan buat masyarakat mendapatkan pelayanan adminduk. Layanan integratif, membuat KTP-el tanpa pengantar RT/RW dan boleh di luar domisili, SPTJM untuk mengurus akta lahir, mengurus dokumen secara online, satu data kependudukan untuk semua layanan publik berbasis NIK.
Kemudian pindah penduduk tidak perlu pengantar RT/RW, penyajian data penduduk hingga ke desa berbasis kewilayahan GIS atau geographic information system; penggunaan teknologi Face Recognition, Dukcapil Go Digital, Program Diploma IV Dukcapil di FH UNS, kemudahan pelayanan berupa jemput bola, dan pemberian identitas untuk semua usia, yakni: KTP-el dan KIA.
Sedangkan kepada Sekda Provinsi Kalteng, Dirjen Dukcapil berpesan kepada Sekda Kalteng terkait pendanaan menjelang tahun 2024.
"Di tahun 2023 Pak Sekretaris Daerah dan teman-teman semua diharapkan bisa mempersiapkan pendanaan menjelang tahun 2024, dan Dukcapil Kabupaten/Kota harus rajin jemput bola sebagai penyiapan data pemilih," kata Zudan.
Langkah pertama yang dilakukan oleh Kemendagri dan KPU Pusat adalah pemadanan dan pencocokan data penduduk, rutin di update per semester agar data tetap valid.
Kemendagri dan KPU Pusat telah menggelar rapat dua kali dengan pembahasan bagaimana data penduduk dilakukan tata kelola yang digunakan sebagai verifikasi parpol dan penyiapan data pemilih.
"Termasuk validasi data DPT Pemilu 2019 dan pemadanan dan pencocokan DPT Pilkada 2022. Data diberikan ke Dukcapil Pusat untuk dicocokkan. Siapa yang pindah, yang meninggal dunia, yang masuk TNI/Polri, yang keluar negeri itu dicocokkan. Sehingga baseline-nya diperoleh, ini lho data pemilih per bulan Juni 2022. Misalnya seperti itu," urai Zudan. (A)