Lamongan (wartamerdeka.info) - Kelayakan meraih juara pertama iBangga Award tingkat Provinsi Jawa Timur bukan tanpa alasan, karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan tak pernah surut dari segala kegiatan yang terkait ketahanan keluarga.
"Kemarin Pemerintah
Kabupaten Lamongan mendapat penghargaan menjadi Juara 1 Lomba iBangga Award
(Kabupaten/Kota Peduli Pembangunan Keluarga) dan sunatan massal ini menjadi
salah satu bagian penting dari bentuk ketahanan keluarga yang terus diupayakan.
Semoga anak-anak setelah di sunat tumbuh jadi anak-anak yang sehat dan sukses
kedepannya," kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, saat membuka acara Khitanan
Massal tahun 2023 di Halaman Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Selasa
(27/6).
Khitanan massal yang
diselenggarakan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK),
bekerjasama dengan Pemkab Lamongan itu, diikuti 103 anak yang akan di khitan
dan merupakan rangkaian Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-454.
Bupati Yes (panggilan akrab bupati) berharap, anak-anak setelah dikhitan lebih rajin dalam beribadah, tumbuh sehat dan sukses kedepannya. Terlebih proses sunatan merupakan bagian penting dari ketahanan keluarga yang terus diupayakan pemerintah.
Sementara itu, Kepala Bagian
Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Lamongan, Ir. Mulyono menjelaskan, pelaksanaan
sunatan masal tahun 2023 ini diharapkan mampu membantu meringankan beban orang
tua terhadap biaya khitan.
"Diikuti 103 peserta secara
gratis, dengan melibatkan beberapa OPD dan stakeholder diantaranya RSUD
Soegiri, Dinkes Lamongan dan UMLA serta di dukung para dokter dan perawat yang
berkompeten dibidangnya,” ujar Mulyono.
Mulyono menambahkan, selain gratis
juga diberikan uang saku, tas, sarung dan sertifikat sunat bagi anak-anak.
Karena sunat merupakan kewajiban bagi anak laki-laki yang sudah mampu, mau dan
berani untuk di sunat, sehingga dengan sunatan gratis ini meringankan beban
orangtua.
Di tengah acara, salah satu orang
tua penerima sunat massal, Rista (30), dari Kecamatan Kembangbahu mengaku
senang dengan kegiatan masal kali ini. Dia terharu putranya yang saat ini duduk
di bangku kelas 3 sekolah dasar mendapat kesempatan sunat gratis.
"Alhamdulillah seneng sekali
putra saya mendapatkan kesempatan ini, karena banyak sekali yang mendaftar tapi
sudah penuh. Selain membantu bagi anak-anak yang takut kalau sunatan sendiri,
kami sebagai orangtua juga diringankan karena biaya sunat juga lumayan besar,"
ungkapnya.
Senada yang disampaikan Rista, Nesti
(28) warga Desa Karanglangit Lamongan saat mengantarkan keponakannya yang berusia
5 tahun, berharap kegiatan sunatan massal bisa diadakan kembali dengan kuota
lebih banyak untuk membantu masyarakat kurang mampu.
“Saya mengucapkan terima kasih
kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan yang mengadakan sunatan massal ini.
Keponakan saya bisa sunat gratis. Sangat membantu bagi kami yang ekonominya
pas-pasan,” ujar Nesti.