Pertemuan Agung "Sirumung Karaya" BIMANTARA BALANIPA 1, Menuai Sukses

 YM. H. Bau' Arifin bersama YM. Sjahrir Tamsi
Pada Abad ke 16 Masehi atau lebih dari 500 tahun yang lalu, Imanyambungi Todilaling Mara'dia ke-1 Arajang Balanipa, satu diantara Kerajaan Besar yang pernah berjaya di wilayah Mandar. Kerajaan Balanipa dilanjutkan putra dari Mara'dia Imanyambungi Todilaling bergelar "Tomepayung". 

Mara'dia inilah yang kemudian menyatukan sejumlah Kerajaan kala itu dengan membentuk persekutuan Pitu Ulunna Salu (PUS) dan Pitu Ba'bana Binanga (PBB). Menyatunya Tujuh Kerajaan Besar yang berada di wilayah hulu sungai atau dataran tinggi dan Tujuh Kerajaan Besar yang ada di muara sungai atau pesisir pantai. 

Ke 14 Kerajaan Besar di tanah Mandar kala itu berhimpun dan berikrar "Sipamandar atau Saling Menguatkan" : Na memmata disawa'mi Pitu Ulunna Salu, na memmata dimangiwang Pitu Ba'bana Binanga. Sisara pai mata malotong anna mata mapute anna sisara Pitu Ulunna Salu Pitu Ba'bana Binanga.

Sementara nilai-nilai sosial budaya dan kearifan lokal yang masih dijunjung tinggi hingga saat ini oleh masyarakat Mandar dan juga tetap dipegang teguh dalam meniti hidup dan kehidupannya sehari-hari adalah "Angga, Siri' anna Lokko".

Angga adalah nilai-nilai yang menentukan baik buruknya sesuatu, Siri adalah rasa malu, dan Lokko adalah harkat dan martabat dari odiadaq, odibiasa.

Ketua Lembaga Adat Kerajaan Balanipa, 
H. M. Najib Abdullah Madjid
Pertemuan Agung yang dalam bahasa daerah Mandar "Sirumung Karaya" digelar oleh Bija I Manyambungi Todilaling Arayang ke-1 Kerajaan Balanipa Mandar disingkat "BIMANTARA BALANIPA".

Perhelatan ini menuai sukses dan mendapat apresiasi warga masyarakat Polewali Mandar dan Provinsi Sulawesi Barat pada umumnya. Pertemuan Agung bernuansa "Halal Bi Halal" ini dirangkaikan dengan Pengukuhan Dewan Pengurus Bija I Manyambungi Todilaling dan Pengukuhan Pengurus Arung Sulawesi Selatan Wilayah Sulawesi Barat.

Bertempat di Boyang Kayyang UPTD Taman Budaya Provinsi Sulawesi Barat, Buttu Ciping Tinambung Kabupaten Polewali Mandar, Sabtu 8 Juni 2024.

Pengukuhan Dewan Pengurus Bija I Manyambungi Todilaling dilakukan oleh Pj. Bupati Polewali Mandar, YM. Drs. Muhammad Ilham Borahima, M.Si.

Sementara Ketua Dewan Pengurus Arung Sulawesi Selatan Wilayah Sulawesi Barat, YM. Kombes Pol. H. Nurhabri Nurdin Atjo, SH., MH. diketahui juga adalah Direktur RESKRIMUM Polda Sulbar.

YM. H. Nurhabri Nurdin Atjo
bersama YM. Sjahrir Tamsi
Boyang Kayyang adalah Rumah Panggung berukuran Besar menjadi rumah adat kebanggaan masyarakat Mandar Provinsi Sulawesi Barat, dan sebagai tempat untuk melangsungkan perhelatan Adat, Seni dan Budaya tingkat Provinsi Sulawesi Barat.
YM. H. Nurhabri Nurdin Atjo bersama perangkat Pengurus lainnya dikukuhkan oleh Ketua Umum Kerukunan Keluarga Arung Sulawesi Selatan.

Hari ini, Sabtu 8 Juni 2024 Boyang Kayyang dibanjiri pengunjung dari berbagai daerah, baik dari Sulawesi Barat maupun tamu dan undangan dari beberapa daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Pertemuan Agung yang dalam bahasa daerah Mandar "Sirumung Karaya" ini dihadiri oleh Masyarakat Sejarawan dan mantan Ketua DPRD Kabupaten Majene, Drs. Darmasyah, M.Hum., Mara'dia Arayang Balanipa, YM. H. Bau' Arifin Malik, Ketua Lembaga Adat Kerajaan Balanipa, YM. H. Najib Abdullah Madjid, Anggota Lembaga Adat, YM. Hj. Bau' Mujibah Malik, dan Arajang Binuang yang hadir diantaranya ;  Wakil Raja, Pa'bicara Bulang, dan Tomakaka Jambu Cappa Bate Dara', YM. Drs. SJAHRIR TAMSI, M.Pd.

Hadir juga Mara'dia Banggae bersama perangkat Adatnya, Mara'dia Pamboang, Mara'dia Sendana, Mara'dia Tapalang, Mara'dia Mamuju, dan Perwakilan Mara'dia Tubo, Timbogading, Parengbge Mambi dan sejumlah Keluar Besar PUS dan PBB.

Bersama YM. H. Muh. Said Dg. Pawawa, HK, S.HI. Pembina PD. KKASS Kab. Maros Prov. Sulsel
Undangan yang hadir diantaranya para Yang Mulia (YM) dari DPD KSS Kabupaten Wajo, DPD KSS Kabupaten Luwu, DPD KSS Kabupaten Maros, dan DPD KSS Kabupaten Bone., serta para YM. Tokoh Adat, Tokoh Pendidik, Tokoh Agama, Budayawan, Sejarawan dan Tokoh Pemuda dan Mahasiswa Provinsi Sulawesi Barat. (Sjahrir Tamsi) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama