Seri 14. YM. Pangeran Arya Dirgantara Masuk Pendidikan Formal
Usia YM. Pangeran Arya Dirgantara kini genap tujuh tahun, momen penting dalam perjalanan hidupnya. Tradisi Kerajaan, inilah saatnya memulai Pendidikan Formal yang dirancang untuk membentuknya menjadi pemimpin masa depan. Namun, pendidikan untuk seorang Pangeran bukanlah pendidikan biasa. Itu adalah perpaduan antara kurikulum Modern, ajaran Tradisional, dan nilai-nilai Kebangsawanan yang telah diwariskan turun-temurun.
Di pagi yang cerah, suasana Istana Kerajaan penuh dengan kegembiraan. YM. Sjamsi dan YM. Mirah mempersiapkan YM. Pangeran Arya Dirgantara dengan pakaian kebesaran Istana Kerajaan walau nampak sederhana, berupa tunik putih dan selempang bergaris kemilau emas, melambangkan kesucian dan kebijaksanaan yang diharapkan darinya.
"Ayah, apakah semua anak di Kerajaan juga pergi ke sekolah?" tanya YM. Pangeran Arya Dirgantara sambil menatap cermin, memastikan selempangnya terpasang rapi.
YM. Mirah tersenyum lembut sambil merapikan rambut YM. Pangeran Arya Dirgantara. "Ingat, Ananda, jadilah rendah hati. Dengarkan Guru Ananda dengan baik dan perlakukan semua temanmu dengan sopan, santun dan rasa malu hormat."
Lembaga Pendidikan Istana adalah tempat yang dirancang khusus untuk keluarga Kerajaan, Bangsawan, dan anak-anak berbakat dari kalangan rakyat biasa. Gedungnya megah dengan arsitektur tradisional berpadu sentuhan modern.
Ketika YM. Pangeran Arya Dirgantara tiba, ia disambut dengan upacara kecil. Para Tuan Guru, yang merupakan Cendekiawan Terbaik di Kerajaan, berdiri berbaris untuk memberikan penghormatan. "Selamat Datang, YM. Pangeran Arya Dirgantara," ujar Kepala Lembaga Pendidikan sambil sedikit membungkukkan badannya.
YM. Pangeran Arya Dirgantara, meskipun masih kecil, menjawab dengan penuh percaya diri, "Terima kasih. Saya berharap dapat belajar banyak dari Tuan Guru semua." Jawaban itu membuat YM. Sjamsi dan YM. Mirah tersenyum bangga.
Di hari pertama, YM. Pangeran Arya Dirgantara mengikuti kelas pengenalan. Para Tuan Guru memperkenalkan pelajaran-pelajaran dasar, seperti membaca, menulis, berhitung, serta Filsafat atau filosofi Dasar Kerajaan. Ada juga pelajaran khusus tentang sejarah leluhur dan nilai-nilai kepemimpinan.
YM. Pangeran Arya Dirgantara mengangkat tangan kanannya dengan yakin dan menjawab : "Seorang pemimpin harus memiliki Hati yang Besar untuk mendengarkan rakyatnya, keberanian untuk melindungi mereka, dan kebijaksanaan untuk membuat keputusan yang adil."
YM. Sjamsi yang mengamati dari kejauhan berbisik kepada YM. Mirah, "Dia benar-benar memiliki jiwa seorang pemimpin, bahkan di usianya yang masih muda."
Selama berada di Lembaga Pendidikan, YM. Pangeran Arya Dirgantara tidak hanya belajar, akan tetapi juga membangun persahabatan. Meskipun statusnya sebagai Pangeran membuatnya dihormati, YM. Pangeran Arya Dirgantara selalu bersikap rendah hati dan ramah.
Salah seorang teman dekatnya adalah Putri Ima Tangnga-Tangnga, anak yang mendapatkan Beasiswa karena kecerdasannya. Putri Ima Tangnga-Tangnga mengagumi kecerdasan dan keberanian YM. Pangeran Arya Dirgantara, sementara Ia pun terinspirasi oleh kerja keras dan ketulusan Putri Ima Tangnga-Tangnga. Persahabatan mereka menjadi bukti bahwa status sosial bukanlah penghalang untuk saling mendukung.
Selain pelajaran di kelas, YM. Pangeran Arya Dirgantara juga mengikuti latihan kepemimpinan di luar ruangan. Ia diajarkan cara berkuda, memanah, dan bertahan hidup di alam. Latihan ini bertujuan untuk membentuk fisik dan mentalnya agar siap menghadapi tantangan di masa depan.
Di sebuah sesi latihan, YM. Pangeran Arya Dirgantara berhasil memimpin kelompok kecil temannya untuk menemukan jalan keluar dari hutan buatan yang dirancang khusus untuk melatih keberanian. "Kita harus tetap bersama dan saling membantu," katanya dengan suara tegas, menunjukkan kepemimpinan alami yang mulai tumbuh dalam dirinya.
Setiap malam, YM. Sjamsi dan YM. Mirah selalu berdoa untuk putra mereka. "Semoga YM. Pangeran Arya Dirgantara tumbuh menjadi pemimpin yang bijaksana dan membawa kejayaan bagi Kerajaan," ucap mereka dengan tulus.
Pendidikan Formal (Sekolah Dasar) ini adalah langkah pertama YM. Pangeran Arya Dirgantara menuju masa depan penuh harapan yang cemerlang. Ia bukan hanya seorang anak, akan tetapi simbol harapan dan masa depan Kerajaan, seorang penerus Takhta yang akan membawa nilai-nilai kebajikan dan kearifan lokal Istana Kerajaan kepada generasi berikutnya.
Seri ini menjadi awal perjalanan YM. Pangeran Arya Dirgantara untuk memahami dunia di luar Istana, membangun karakter, dan mengukir jalan menuju takdirnya sebagai pemimpin yang dicintai rakyat. (Bersambung)