Pentingnya kolaborasi, sinkronisasi dan sinergi lintas sektor dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut ditegaskan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, pada rapat sinkronisasi program bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Baruga Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Jumat (23/5/2025).
Kemen PPPA mendorong Sulawesi Selatan untuk menjadi pelopor provinsi ramah perempuan. “Kita butuh kerja sama semua pihak agar perlindungan dan pemberdayaan perempuan serta anak semakin kuat dan merata,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret untuk Sulsel, Kemen PPPA telah mengalokasikan DAK Fisik 2025 sebesar Rp 6,9 miliar untuk tiga daerah, salah satunya Kabupaten Barru yang menerima Rp 3,6 miliar.
Sedangkan Kab. Soppeng Rp. 1.5 miliar dan Palopo Rp. 1.7 miliar. Selain itu, Barru juga mendapat DAK Non Fisik lebih dari Rp 400 juta, dari total Rp 8 miliar DAK Non Fisik yang dibagikan ke 19 kabupaten/kota di Sulsel.
Menanggapi hal itu Wabup Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang. M.Si., menyampaikan terima kasih kepada Menteri PPPA atas bantuan DAK untuk Barru dan berkomitmen mendukung penuh upaya menjadikan Sulsel sebagai pelopor provinsi ramah perempuan.
“Barru siap mendukung percepatan Sulsel menjadi provinsi ramah perempuan, lewat program-program yang berpihak pada pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak,” tegasnya.
Alokasi DAK Fisik dan Non Fisik dari Kementerian PPPA, kata Abustan, tentunya menjadi suntikan semangat untuk memperkuat perlindungan dan pemberdayaan perempuan serta anak di daerah,khususnya Kabupaten Barru.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Wakil Gubernur Sulsel, Hj. Fatmawati Rusdi, Sekprov, Jufri Rahman. para Bupati/Walikota, Akademisi, serta Ketua TP. PKK Kab. Barru A. Milawaty Abustan, S. Sos. MM dan ketua-ketua TP PKK Kabupaten dan Kota se-Sulawesi Selatan. (syam)