Di setiap ruang rawat rumah sakit, ada sosok-sosok yang bekerja dalam diam. Mereka bukan hanya mengobati luka fisik, tapi juga menenangkan hati yang cemas. Salah satu dari mereka adalah St. Nurhafifah, A.Md.Kep, perawat muda yang bertugas di Ruang Asoka 1 RSUD Barru.
Lahir di Barru pada 28 Oktober 1999, Hafifah, begitu ia di sapa, tumbuh di lingkungan sederhana di Kampung Baru, Desa Ajakkang.
Sejak kecil, ia sudah menunjukkan kepedulian terhadap orang lain. Tidak mengherankan jika setelah menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 1 Madello (2015) dan SMA Negeri 2 Barru (2018), ia memilih untuk melanjutkan pendidikan keperawatan di Poltekkes Kemenkes Makassar, yang diselesaikannya pada tahun 2021.
Baginya, menjadi perawat bukan sekadar profesi, tapi juga panggilan jiwa. Afifah percaya bahwa merawat pasien harus dilakukan dengan hati.
Di tengah hiruk pikuk rumah sakit, ia tetap menyapa pasien dengan senyum, mendengarkan dengan sabar, dan membantu dengan penuh kasih.
Selain sibuk menjalankan tugas sebagai perawat, Afifah juga memiliki sisi lain yang tak kalah menarik, ia gemar menari. Di balik seragam putih yang ia kenakan, tersimpan jiwa seni yang lembut dan ekspresif. Menari menjadi caranya melepas penat dan merawat diri, agar ia tetap bisa merawat orang lain.
Ketika ditanya apa prinsip hidup yang ia pegang, Afifah menjawab dengan tenang, “Ingat Tuhan apa pun kondisinya.”.
Kalimat sederhana itu adalah sumber kekuatan bagi dirinya dalam menghadapi segala situasi, baik di ruang perawatan maupun dalam kehidupan pribadi.
Dengan ketulusan, keikhlasan, dan semangat melayani, Afifah terus menjalani profesinya sebagai ladang pahala. Dirinya hadir bukan hanya sebagai perawat, tapi juga sebagai teman, pendengar, dan penyemangat bagi para pasien yang sedang berjuang sembuh. (Syam M. Djafar)