Seperti yang terjadi di berbagai kota, di seluruh Indonesia, kaum mudanya telah banyak terjangkit teknologi internet baik sekedar permainan (game) maupun informasi budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
Hal ini juga menjadi perhatian Iskandar, sesepuh Paguron Gajah Putih di Kota Tasikmalaya, saat memghadiri acara Milangkala ke-2 Terah Karsid, Sabtu (19/07/2025) di Sambong Tengah, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, yang mengusung tema "Ngajaga Warisan Budaya Ngarawat Paseduluran Hirup Rukun Langgeng Tur Ngaronjat".
Saat disinggung perkembangan jaman, Iskandar menyatakan, saat ini khususnya para generasi muda masih melihat sebelah mata terkait dengan kebudayaan, khususnya pencak silat.
"Ini menjadi tantangan berat bagi kami untuk melestarikan budaya khususnya kepada kaum muda melalui pencak silat," kata Iskandar, yang mengakui prihatin atas terjadinya perubahan pola pikir kaum muda.
Dengan jaman sekarang, lanjut Ikandar, terkadang anak-anak kalah dengan sering melihat game dan lainnya. Hal ini tantangan berat bagi pihaknya yang akan terus selalu berusaha positif, apalagi melihat padepokan yang sudah banyak menginspirasi serta menciptakan ide-ide budaya.
Harapannya, acara Milangkala ke-2 Terah Karsid dapat lebih ditingkatkan agar menjadi motivasi dan pekerjaan rumah untuk menyadarkan pentingnya melestarikan budaya dari leluhur.
Seperti diketahui, Paguron Gajah Putih didirikan pada 1959 yang semula hanya beberapa pesilat kini sudah digandrungi kaum muda, kendati masih tetap dalam bimbingan para sesepuh Paguron.(Randi Yunantan)