Tasikmalaya (wartamerdeka.info) - Tindakan tidak pantas dilakukan oknum guru olahraga di salah satu sekolah negeri favorit di Kota Tasikmalaya yang terekam dari video berdurasi 15 detik viral di media sosial, akun TikTok @undercoper.
Dalam video tersebut, terlihat jelas sang guru mencukur rambut seorang siswa yang di duga tengah tertidur di dalam kelas atau ruang istirahat.
Aksi tersebut dinilai telah melampaui batas etika profesi dan norma kependidikan yang seharusnya dijunjung tinggi oleh setiap tenaga pendidik.
Ketua DPC PWRI Kota Tasikmalaya, Asep Setiadi, dalam keterangannya kepada media menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk penghinaan terhadap martabat anak dan mencederai nilai-nilai pendidikan.
“Apapun alasannya, mencukur rambut siswa tanpa izin, terlebih saat siswa dalam kondisi tertidur, adalah bentuk penghinaan terhadap martabat anak dan mencederai nilai-nilai pendidikan,” tegasnya.
Asep menegaskan, pendekatan dalam dunia pendidikan haruslah bersifat dialogis dan humanis. Tindakan mempermalukan siswa, apalagi dilakukan secara diam-diam dan kemudian disebarluaskan ke publik melalui media sosial, tidak dapat dibenarkan dalam konteks apapun, termasuk alasan pendisiplinan.
Video tersebut telah menyebar luas dan menuai beragam komentar dari masyarakat, khususnya netizen yang menyayangkan sikap guru yang dianggap tidak mencerminkan sosok pendidik. Banyak yang menilai bahwa guru seharusnya menjadi teladan, bukan pelaku tindakan yang mempermalukan siswa demi konten viral.
DPC PWRI Kota Tasikmalaya menyerukan agar pihak terkait melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kejadian ini dan memastikan bahwa nilai-nilai pendidikan yang berlandaskan penghormatan terhadap hak anak tetap dijaga dan ditegakkan. (Randi Yunantan)